DASAR PEMASARAN
“Kerajinan Daur Ulang Limbah Daun”
Disusun
oleh :
Christella Sutjiadi
Indri Ismayati
Rofi Rosdiani
Christella Sutjiadi
Indri Ismayati
Rofi Rosdiani
Kelas
1EB31
Jurusan Akuntansi - Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
ATA 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Apresiasi pemerintah dan masyarakat selalu dituntut untuk melakukan pengelolaan sampah sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri dan menjadi sumber daya. Mencermati fenomena di atas maka sangat diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat dalam upaya mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang bersih dan hijau.
Dengan munculnya peluang bisnis kreatif daur ulang limbah, dapat mengurangi jumlah limbah yang menumpuk serta memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pelaku bisnisnya. Limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, dengan kreativitas dan inovasi dari para pelaku bisnis, limbah sampah dapat didaur ulang dan dirubah menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Banyaknya sampah dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat yang kreatif menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh dari bisnis kerajinan daur ulang limbah ini ternyata cukup besar. Bahkan beberapa pelaku bisnisnya sudah berhasil mengantongi puluhan juta rupiah untuk tiap bulannya.. Oleh karena itu jangan pernah memandang remeh limbah atau sampah, sebab dari barang yang tidak berharga ternyata bisa menghasilkan omset puluhan juta bila kita mengubahnya dengan inovasi dan kreativitas.
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu daur ulang limbah yang terkenal adalah daur ulang limbah daun. Sering kali orang menganggap daun-daun kering sebagai sampah yang tidak berguna dan sering dibakar karena mengotori rumah atau kebun.
Indonesia merupakan Negara tropis yang memiliki banyak pohon-pohon dengan daun yang sangat bervariasi mulai dari warna dan bentuk seperti daun pisang, daunt talas, daun sayur kluweh dan masih banyak lainnya. Saat daun ini jatuh dari pohon nampak seperti sampah tetapi setelah jatuh di tangan yang terampil dan kreatif, sampah tersebut berubah menjadi barang-barang yang berguna dan indah, bahkan memiliki harga jual tinggi sehingga dapat menaikkan taraf hidup seseorang secara ekonomi dengan membuka lapangan kerja. Berbagai macam produk kerajinan, produk interior, pernak pernik, souvenir pernikahan misalnya tas, topi, dompet, sandal, aksesoris wanita, kap lampu, lampion, kotak pensil, boneka horta, tempat tisu, vas bunga, kotak hias, kotak perhiasan, kotak sampah, kotak kaset, vcd, kotak make up, serta masih banyak lagi produk kerajinan hasil daur ulang limbah yang dapat menjadi produk bisnis menguntungkan.
Konsumen produk daur ulang daun adalah semua orang baik konsumen dalam negeri maupun luar negeri. Karena produk limbah sampah dapat didaur ulang menjadi berbagai produk yang kreatif dan inovatif sehingga menarik minat banyak orang. Selain diterima masyarakat umum, produk daur ulang limbah juga digemari para aktivis pecinta lingkungan. Berikut cara pembuatan kerajinan daun kering, yang menjadi salah satu produk bisnis kreatif daur ulang limbah.
Proses produksi :
A. Pengeringan Daun
- Pilih daun yang memiliki rangka atau tulang yang kuat, agar keindahan keindahan rangka lebih terlihat. Misalnya saja daun nangka, daun kelapa, daun lontar, rumput-rumputan, dll. Sebaiknya pilih daun yang sudah kering sebab tanaman berbatang basah tidak ekonomis karena kandungan airnya terlalu banyak sehingga mudah berjamur. Jika kebanyakan ngambil daun yang masih hijau bisa merusak lingkungan.
- Kemudian rendam daun tersebut dengan menggunakan bahan kimia. Bila ingin menghasilkan daun dengan warna cokelat bisa menggunakan asam sitrat atau cittrun zuur yang sering digunakan sebagai salah satu bahan pembuat kue. Gunakan garam dan soda kue. Konsentrasi asam sitrat : 1 liter air : 1 sendok makan asam sitrat untuk daun sebanyak 1 tas keresek Jika menginginkan daun berwarna-warni bisa merebusnya dengan pewarna.
- Kemudian daun-daun tersebut ditiriskan, dan untuk mengeringkannya jemur di bawah sinar matahari.
- Setelah kering, daun tersebut siap untuk dibentuk sesuai keinginan.
B. Pembuatan Produk
- Proses pencetakan dimulai dengan membuat pola pada kertas karton sesuai bentuk yang diinginkan (kotak kado, kotak tisu, bingkai foto, kotak pensil, dll).
- Bila pola produk sudah selesai dibuat, selanjutnya bentuk produk yang Anda inginkan.
- Bila produk sudah jadi, kemudian bisa ditempeli dengan daun-daun yang sudah kering. Atur daun sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan pola yang Anda inginkan.
- Setelah selesai menempelkan daun-daun dengan menggunakan lem, selanjutnya olesi produk yang telah dihias daun menggunakan pernis atau cairan untuk menjaga keawetan bahan.
- Proses selanjutnya produk yang telah diberi pernis diangin-anginkan terlebih dahulu, jika sudah kering produk siap untuk dikemas. Untuk menjaga produk dari debu, anda dapat mengemasnya dengan menggunakan plastic kemasan yang bening. Agar keindahan produk dapat terlihat oleh para konsumen.
Berikut ini cara membuat hiasan vas bunga dari daun sirsak dengan menggunakan tusuk sate bekas atau dari sumpit bekas yang diberi pewarna :
- Daun sirsak direbus, airnya biasanya suka diminum sebagai obat herbal dengan takaran tertentu.
- Daunnya jika sudah direbus, masukkan ke dalam ember kecil bertutup, rendam dalam air, busukkan. Butuh waktu sekitar 1 bulan. Lalu tiriskan.
- Cuci bersih dengan air deterjen bekas cuci pakaian, bilas dengan pembilas harum sekali bilas semisal Molto sekali bilas bekas cuci pakaian. Lalu tiriskan lagi.
- Kemudian rebus dengan air yang diberi pewarna makanan.
- Tiriskan lagi, jemur sampai kering.
- Untuk tangkainya gunakan sumpit/chopsticks bekas, atau tusuk sate bekas yang sudah digunting ujung tajamnya, cuci bersih, lalu rebus dalam air dengan pewarna makanan. Jemur sampai kering.
- Rekatkan daun sirsak berwarna kepada tangkainya.
Peluang bisnis kreatif daur ulang limbah daun memiliki banyak keuntungan, yang memudahkan para pelaku bisnis untuk menjalankannya. Kelebihannya antara lain membantu mengatasi permasalahan limbah sampah organic terutama daun yang sering dihadapi masyarakat, sehingga bisnis semacam ini selalu mendapat perhatian para pecinta lingkungan dan pemerintah. Yang kedua dengan adanya bisnis kreatif ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan, hanya dengan modal kecil masyarakat sudah dapat menjalankan bisnis ini.
Walaupun bisnis ini terbilang murah dan mudah, namun untuk memperoleh limbah atau sampah dengan kualitas bagus masih sangat sulit. Sehingga para pengrajin terkadang memperoleh kendala dalam pencarian bahan baku. Selain itu sekarang persaingan bisnis kreatif daur ulang limbah juga terbilang cukup tinggi. Karena semakin lama semakin banyak para pengrajin kerajinan daur ulang yang menciptakan produk unik dan menarik. Untuk itu diperlukan kreatifitas dan inovasi yang tinggi.
Agar bisnis daur ulang Anda dapat meraih sukses, sebaiknya pilih bahan baku dari limbah yang ada di sekitar Anda. Sehingga mengurangi resiko sulitnya memperoleh bahan baku. Kemudian tingkatkan terus kreativitas dan inovasi produk, agar konsumen tidak bosan dan produk Anda tidak ditiru oleh pesaing lainnya. Disamping itu tanamkan image atau branding produk kepada para konsumen, jadi konsumen mengenali produk Anda yang berbeda dengan produk perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama.
Untuk membantu pemasaran produk, anda bisa menitipkan produk daur ulang anda di berbagai toko swalayan, supermarket, toko kerajinan, toko souvenir pernikahan, atau bisa juga menitipkannya di galery kerajinan. Selain itu anda juga bisa memasarkannya langsung dengan membuka kios atau toko di pusat keramaian, seperti mall, atau tempat wisata. Karena kerajinan yang kreatif dan unik, disukai oleh para wisatawan. Selanjutnya, untuk memperluas pasar anda dapat mengenalkan produk daur ulang dengan mengikuti berbagai event pameran yang sering diadakan di kota anda baik oleh pemerintah maupun swasta. Metode pemasaran ini dianggappaling efektif. Sebab, bisa bertemu secara langsung dengan konsumen. Selain itu, jenis produk juga dikembangkan setiap kali ikut pameran harus ada model produk yang baru. Jadi biar tidak monoton. Kini anda tidak perlu mengkhawatirkan lagi batas pemasaran produk anda. Bila ingin menjangkau pasar luar daerah atau luar negeri, anda juga bisa memasarkannya melalui internet. Masalah jarak dan waktu bisa terbantu dengan adanya pemasaran secara online yang semakin memudahkan anda untuk menjangkau konsumen selama 24 jam non-stop di berbagai belahan benua. Misalnya memasarkan melalui bisnis online dengan membuat website atau blog atau situs jejaring sosial untuk bisnis tersebut misalnya seperti Instagram, facebook, twitter, dan lain-lain. Sehingga pasar Anda tidak terbatas dalam kota saja. Strategi pemasaran lainnya yang bisa dijalankan yaitu menciptakan diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan pasar. Strategi ini bisa anda lakukan dengan cara meningkatkan kualitas produk anda atau menciptakan inovasi desain produk yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan begitu, produk anda memiliki nilai tambah yang tidak dimiliki para kompetitor anda, sehingga pintu peluang untuk memenangkan persaingan pasar semakin terbuka lebar.
Analisa ekonomi:
Asumsi bisnis untuk bahan baku daun mencari dari lingkungan sekitar, dan lokasi produksi di rumah. Sehingga biaya sewa tempat dan pembelian bahan baku daun tidak dihitung. Perhari memproduksi 60 kotak kado dengan harga jual Rp 10.000,00 per buah.
Modal awal :
|
|||||
Peralatan
|
|||||
- Gunting 5 buah
|
Rp 30.000,00
|
||||
- Cuter
|
Rp 10.000,00
|
||||
- Penggaris dan alat tulis
|
Rp 25.000,00
|
||||
- Baskom 2 buah
|
@
|
Rp 20.000,00
|
Rp 40.000,00
|
||
Total
|
Rp 105.000,00
|
||||
Peralatan mengalami penyusutan setelah
pemakaian 1 tahun (12 bulan) dengan biaya sebagai berikut :
|
|||||
1/12 x Rp 105.000,00
|
=
|
Rp 8.750,00
|
|||
Biaya operasional per bulan :
|
|||||
Biaya produksi per hari:
|
|||||
Bahan baku:
|
|||||
- Lem
|
Rp 25.000,00
|
||||
- Kertas karton 20 buah
|
@
|
Rp 5.000,00
|
Rp 100.000,00
|
||
- Cairan pernis
|
Rp 50.000,00
|
||||
- Kemasan plastik
|
Rp 30.000,00
|
||||
Total
|
Rp 255.000,00
|
||||
- Transportasi
|
Rp 25.000,00
|
||||
Total biaya produksi per hari
|
Rp 280.000,00
|
||||
Biaya produksi per bulan:
|
|||||
Biaya produksi 30 hari
|
@
|
Rp 280.000,00
|
Rp 8.400.000,00
|
||
Gaji karyawan 1 orang
|
Rp 700.000,00
|
||||
Biaya promosi per bulan
|
Rp 200.000,00
|
||||
Total biaya per bulan
|
Rp 9.300.000,00
|
||||
Omset per bulan:
|
|||||
Omset per hari 60 kotak
|
@
|
Rp 10.000,00
|
=
|
Rp 600.000,00
|
|
Omset per bulan 30 hari
|
@
|
Rp 600.000,00
|
=
|
Rp 18.000.000,00
|
|
Laba bersih per bulan:
|
|||||
Omset per bulan
|
Rp 18.000.000,00
|
||||
Biaya operasional per bulan
|
Rp 9.300.000,00
|
||||
Laba bersih per bulan
|
Rp 8.700.000,00
|
BAB III
PENUTUP
Dengan diberlakukannya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah maka diperlukan model pengelolaan sampah yang baik dan tepat untuk dikembangkan di perkotaan dan perdesaan sehingga kualitas kesehatan, kualitas lingkungan dapat ditingkatkan serta sampah dapat menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Model pengelolaan sampah hendaknya melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan dan memperhatikan karakteristik sampah, karakteristik perkotaan atau perdesaan serta keberadaan sosial-budaya masyarakat setempat.
Setiap jenis sampah jika dikelola dengan kreatifitas dan inovasi, akan menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi tinggi. Bahkan tidak hanya di dalam negeri, pemasaran produk daur ulang bisa menjadi konsumsi masyarakat luar negeri bila dipromosi dan dipasarkan dengan strategi yang bagus.
Ada banyak sekali alasan mengapa daur ulang limbah harus dilakukan. Pertama adalah untuk konservasi sumber daya. Daur ulang ikut membantu mengkonservasi sumber daya alam dengan mengurangi kebutuhan akan material baru. Kedua, untuk konservasi energi. Daur ulang menyelamatkan energi dengan cars mengurangi kebutuhan akan material baru yang biasanya membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan melakukan proses daur ulang. Ketiga, untuk pengurangan polusi. Daur ulang mengurangi polusi karena daur ulang menghasilkan produk baru yang lebih sedikit menghasilkan polusi. Keempat, untuk konservasi lahan. Dengan melakukan daur ulang terhadap berbagai macam material, akan mengurangi sampah yang harus dibuang. Maka lahan yang dibutuhkan untuk menimbun sampah-sampah akan berkurang. Kelima, untuk alasan ekonomi. Produk daur ulang akan menambah pendapatan nasional yang berimbas pada kesejahteraan bangsa.
Daftar Pustaka
Aminudin.
2013. Manfaat Daur Ulang Sampah. http://www.aminudin.com/2013/06/manfaat-daur-ulang-sampah.html
. Diakses pada tanggal 24 April 2015.
Anggani, Sri. 2014. Kreasi
Daur Ulang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anonym, 2014. Cara
Daur Ulang Daun Kering. http://bahan-membuat.com/search/cara-daur-ulang-daun-kering.html . Diakses pada tanggal 24 April 2015.
Anonym.
2012. Pengolahan Sampah. http://www.isomwebs.net
. Diakses pada tanggal 24 April 2015.
Anonym. 2013. Seni Kriya Daun Kering Pasarnya Mulai
Bersaing. http://bisnisukm.com/seni-kriya-daun-kering-pasarnya-mulai-bersaing.html . Diakses pada tanggal 24 April 2015.
F., Firdha.
2010. Daur Ulang Sampah. http://firdhaf08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/daur-ulang-sampah.html
. Diakses pada tanggal 24 April 2015.
Kban, Jabat. 2012. Bisnis Kreatif
Kerajinan Daur Ulang Limbah. Yogyakarta: Majalah Bisnis UKM.