PENGARUH
INTEGRATED REPORTING TERHADAP HARGA
SAHAM PADA ENTITAS YANG TERGABUNG DALAM INTEGRATED
REPORTING NETWORKS
1Christella Sutjiadi (22214378)
2Dr. B. Sundari, SE,. MM.
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma
Jl. KH. Noer Ali, Jakasampurna, Bekasi Barat,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17145
ABSTRAK
Profit merupakan tujuan utama dalam
berbisnis. Gagasan di balik pendekatan ini adalah bahwa semua keputusan dan
aktivitas perusahaan harus selaras dengan tujuan “menghasilkan keuntungan
maksimal” dan menghasilkan pertumbuhan harga saham yang optimal.
Tujuan
dari penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana
pengaruh integrated reporting terhadap
harga saham. Metode yang digunakan dengan uji t sampel berpasangan dan regresi
linier sederhana. Sampel penelitian ini adalah entitas yang
tergabung dalam integrated reporting
networks dan menerbitkan integrated
report pertamanya pada tahun 2014.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa integrated
reporting dinilai masih dalam tahap penyebarluasan sehingga belum cukup
untuk mempengaruhi harga saham secara signifikan.
Kata
Kunci: Integrated Reporting, Harga Saham
ABSTRACT
Profit is the main
goal in doing business. The idea behind this approach is that all company
decisions and activities must be aligned with goals “produce maximum profit” and to produce
maximum stock prices.
The
purpose of this study is to find out the influence of integrated reporting on
stock prices. The method used is paired t-test
and simple linear regression. The samples
of this study are entities incorporated in integrated reporting networks and
release their first integrated report on 2014.
The result of this research shows that
integrated reporting is considered to be still in the dissemination stage so it
is not enough to significantly affect on stock prices.
Keywords : Integrated
Reporting, Stock Prices
PENDAHULUAN
Profit
merupakan tujuan utama dalam berbisnis. Gagasan di balik pendekatan ini adalah
bahwa semua keputusan dan aktivitas perusahaan harus selaras dengan tujuan
“menghasilkan keuntungan maksimal” dan menghasilkan pertumbuhan harga saham
yang optimal (Dadang, 2017). Seperti menurut Kasmir (2009), tujuan
memaksimalkan nilai saham perusahaan akan memberikan keuntungan bagi pemegang
saham. Artinya, dengan meningkatnya nilai saham maka otomatis pemegang saham
akan bertambah makmur, namun apabila terjadinya penurunan nilai saham maka akan
merugikan pemegang saham dan akan kehilangan keuntungan serta nilai sahamnya.
Terlepas dari beberapa kritik dari kelompok sosial dan lingkungan,
memaksimalkan kekayaan pemegang saham memberikan beberapa keuntungan besar bagi
sebuah bisnis.
Semakin besar
kekayaan bagi pemegang saham, akan semakin mendorong calon-calon investor untuk
menanamkan uangnya di dalam perusahaan. Maka, diperlukan usaha-usaha perusahaan
untuk meningkatkan harga sahamnya. Menurut Brigham dan Houston dalam Nia
(2015), ada beberapa faktor yang memengaruhi harga saham, salah satunya adalah
pengumuman laporan perusahaan. Laporan yang baik dan lengkap tentu akan memberi
nilai lebih untuk perusahaannya, maka dari itu alangkah baiknya jika suatu
perusahaan dapat memaparkan keadaan di dalam perusahaannya dengan lebih detail.
Laporan
perusahaan terus berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan semakin
banyaknya tuntutan dari berbagai pihak untuk informasi yang transparan. Dimulai
dengan financial report yang berisi
laporan keuangan perusahaan, management
report yang berisi laporan manajemen perusahaan, green report yang berisi laporan tanggung jawab perusahaan
terhadap lingkungan, hingga akhirnya sustainability
report yang berisi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dalam jangka
panjang pun dirasa masih kurang cukup. Sampai pada tahun 2013 lahirlah integrated report yang menyempurnakan
bentuk pelaporan dengan menjadikannya model terintegrasi.
Integrated repoting dibentuk oleh suatu lembaga bernama International
Integrated Reporting Council (disingkat IIRC). IIRC dibantu oleh integrated reporting networks (jaringan integrated reporting) dalam pengembangan dan penyebarluasan integrated reporting. Hingga tahun 2018,
sebanyak 83 entitas tergabung di dalam integrated
reporting networks serta terdiri dari berbagai macam sektor. Sedikit demi
sedikit entitas yang tergabung di dalam integrated
reporting networks ini pun mulai menerbitkan integrated report-nya sendiri. Seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 1.1 di bawah ini.
Gambar
1.1
Pertumbuhan
Entitas yang Berkomitmen Menerbitkan Integrated
Report
Pada Gambar 1.1,
dapat dilihat bahwa tahun 2014 merupakan angka terbesar dimana terdapat
tambahan sebanyak 12 entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks mulai menerbitkan integrated report pertama-nya. Hingga
tahun 2018, hanya 55,4% atau 46 entitas tergabung dalam integrated reporting networks yang sudah menerbitkan integrated report. Sedangkan sisanya
masih mempersiapkan dan membantu pengembangan integrated reporting dalam berbagai bentuk lain.
Berdasarkan
latar belakang yang diuraikan, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian
yang berjudul “Pengaruh Integrated Reporting Terhadap Harga
Saham Pada Entitas yang Tergabung dalam Integrated
Reporting Networks”.
Adapun tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui apakah rata-rata harga saham
mengalami peningkatan setelah penerapan integrated
reporting.
2.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting.
3.
Untuk mengetahui apakah integrated reporting berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
METODOLOGI
PENELITIAN
Objek
Penelitian
Objek penelitian yang diambil adalah entitas-entitas yang tergabung
dalam integrated reporting networks serta
menerbitkan integrated report pertamanya
pada tahun 2014 dan juga memiliki kelengkapan data yang terkait dengan
penelitian ini. Integrated reporting
networks sendiri merupakan entitas-entitas yang ikut ambil bagian dalam
pengembangan dan penyebarluasan integrated
reporting.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek-objek yang memiliki
karakteristik tertentu. Adapun populasi dari penelitian ini adalah
entitas-entitas yang tergabung dalam integrated
reporting networks.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik
dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah entitas yang menerbitkan integrated
report pertamanya pada tahun 2014 dan memiliki kelengkapan data yang
terkait dengan penelitian ini. Adapun penyaringan sampel dilakukan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Penyaringan Sampel
Entitas
yang tergabung dalam integrated
reporting networks
|
83
|
Entitas
yang tidak menerbitkan integrated
report
|
(37)
|
Entitas
yang menerbitkan integrated report
|
46
|
Entitas
yang berkomitmen menerbitkan integrated
report bukan sejak tahun 2014
|
(34)
|
Entitas
yang berkomitmen menerbitkan integrated
report sejak tahun 2014
|
12
|
Entitas
yang tidak memiliki kelengkapan data
|
(5)
|
Jumlah
sampel akhir
|
7
|
Tahun
pengamatan
|
6
|
Jumlah
data penelitian
|
42
|
Sumber: Penulis (2018)
Dari populasi
sebanyak 83 entitas, terpilih 7 entitas yang memenuhi kriteria penelitian.
Adapun sampel penelitian terpilih dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Sampel
Penelitian Terpilih
No.
|
Nama Entitas
|
Sektor
|
1.
|
AXA
|
Financial services
|
2.
|
DBS Bank Ltd
|
Financial services
|
3.
|
Diesel and Motor Engineering Plc
|
Industrial
|
4.
|
NED Bank
|
Financial services
|
5.
|
National
Australia Bank Limited
|
Financial services
|
6.
|
Standard Bank
|
Financial services
|
7.
|
UniCredit S.p.A
|
Financial services
|
Sumber: Penulis (2018)
Jenis
dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder dimana data diperoleh dari data yang sudah
diterbitkan sebelumnya, seperti catatan
atau dokumentasi perusahaan, situs web, internet dan seterusnya. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari situs integratedreporting.com, finance.yahoo.com
serta beberapa situs lain yang dapat menunjang penelitian.
Prosedur
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan
mempelajari buku-buku, jurnal, artikel, situs web dan lain-lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Identifikasi
Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham,
sementara variabel independen adalah integrated
reporting. Penilaian variabel independen diukur dengan
cara memeriksa kesesuaian antara indikator (elemen integrated reporting) dengan
informasi pengungkapan integrated
reporting kemudian mem-berikan skor pada setiap elemen yang diungkapkan. Pemberian skor dilakukan dengan
menggunakan variabel dummy, dimana
skor untuk setiap elemen yang diungkapkan adalah 1 dan skor untuk setiap elemen yang tidak diungkapkan adalah 0. Adapun
elemen yang menjadi indikator
penilaian variabel independen ini adalah: organizational
overview and external environment, governance,
business model, risk and opportunities, strategy
and resources allocation, performance,
outlook dan basis of presentation.
Teknik
Analisis
Alat
analisis yang digunakan adalah aplikasi SPSS 22.0 for windows. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi
yang bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Adapun uji
asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji autokorelasi dan uji
heteroskedastisitas.
Uji T Sampel Berpasangan
Pengujian ini
digunakan untuk menguji perbandingan rata-rata sampel yang berpasangan.
Pengujian ini biasanya dilakukan pada suatu sampel antara sebelum dan sesudah
diberikan perlakuan. Menurut Mikha Agus Widiyanto (2013), paired sample t-test merupakan salah satu metode pengujian yang
dilakukan untuk mengkaji keefektifan perlakuan, ditandai adanya perbedaan
rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah diberikan perlakuan. Dasar pengambilan
keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikan < 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika nilai signifikan > 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak
Uji
Regresi Linier Sederhana
Regresi linier
sederhana merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus regresi linier
sederhana:
Y = a + b
(X)
|
Dimana:
Y =
Variabel Dependen
a =
Konstanta
b =
Koefisien regresi
X =
Variabel Independen
Menurut Imam
Ghozali (2013), untuk menilai apakah variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen, kriteria ditentukan sebagai berikut:
Jika nilai signifikan < 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti secara
parsial variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Jika nilai signifikan > 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Ini berarti secara
parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Uji
Koefisien Determinasi (R2)
Dalam Tony Wijaya (2009),
koefisien determinasi atau nilai R Square
mengukur seberapa besar kontribusi atau peran variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi R2 atau R square memiliki nilai
antara 0-1. Semakin mendekati angka 1 menunjukkan pengaruh yang semakin kuat
sedangkan semakin mendekati angka 0 menunjukkan pengaruh yang semakin lemah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs finance.yahoo.com. Data berupa harga saham per akhir tahun dari
sampel penelitian. Sampel penelitian yang dipilih melalui metode
purposive sampling dimana pengambilan
sampel diambil dengan kriteria atau persyaratan tertentu yang telah ditentukan.
Populasi dari
penelitian ini berjumlah 83 entitas yang merupakan entitas-entitas yang
tergabung dalam integrated reporting
networks. Integrated reporting networks sendiri merupakan entitas-entitas
yang ikut ambil bagian dalam pengembangan dan penyebarluasan integrated reporting. Sementara sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
entitas yang menerbitkan integrated
report pertamanya pada tahun 2014 dan memiliki kelengkapan data yang
terkait dengan penelitian ini.
Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data harga saham dari
entitas yang terpilih menjadi sampel. Data diperoleh dari situs yahoo finance dan berjumlah 42 data.
Dari setiap sampel, diambil data harga saham 3 tahun sebelum menerbitkan integrated report (tahun 2012, 2013 dan
2014) dan 3 tahun setelah menerbitkan
integrated report (tahun 2015, 2016
dan 2017). Data hasil penelitian dapat dilihat dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Hasil Penelitian
Nama Entitas
|
Tahun
|
IR (%)
|
Harga Saham
|
AXA
|
2012
|
87,5
|
$
18,28
|
2013
|
87,5
|
$ 27,22
|
|
2014
|
87,5
|
$
23,06
|
|
2015
|
100
|
$
26,37
|
|
2016
|
100
|
$
25,53
|
|
2017
|
100
|
$
29,76
|
|
DBS Bank Ltd.
|
2012
|
75
|
$
13,27
|
2013
|
75
|
$
13,03
|
|
2014
|
75
|
$
15,01
|
|
2015
|
100
|
$
12,53
|
|
2016
|
100
|
$
13,07
|
|
2017
|
100
|
$
19,62
|
|
2012
|
62,5
|
$
4,70
|
|
2013
|
62,5
|
$
3,78
|
|
2014
|
62,5
|
$
4,85
|
|
2015
|
100
|
$
4,27
|
|
2016
|
100
|
$
3,92
|
|
2017
|
100
|
$
3,26
|
|
NED Bank
|
2012
|
87,5
|
$
22,52
|
2013
|
87,5
|
$
18,54
|
|
2014
|
87,5
|
$
22,13
|
|
2015
|
100
|
$
12,00
|
|
2016
|
100
|
$
17,02
|
|
2017
|
100
|
$
21,30
|
|
NAB Limited
|
2012
|
75
|
$
26,03
|
2013
|
75
|
$
28,08
|
|
2014
|
75
|
$
28,13
|
|
2015
|
100
|
$
18,77
|
|
2016
|
100
|
$
22,92
|
|
2017
|
100
|
$
21,08
|
|
Standard Bank
|
2012
|
87,5
|
$
13,49
|
2013
|
87,5
|
$
11,25
|
|
2014
|
87,5
|
$
13,34
|
|
2015
|
100
|
$
7,19
|
|
2016
|
100
|
$
10,52
|
|
2017
|
100
|
$
16,15
|
|
UniCredit S.p.A
|
2012
|
87,5
|
$
24,47
|
2013
|
87,5
|
$
37,13
|
|
2014
|
87,5
|
$
32,36
|
|
2015
|
100
|
$
27,95
|
|
2016
|
100
|
$
14,41
|
|
2017
|
100
|
$
18,68
|
Sumber:
Penulis (2018)
Hasil Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik telah dilakukan sewajarnya dan
semua data lolos uji asumsi klasik.
Hasil Uji T Sampel Berpasangan
Pengujian ini digunakan untuk menguji perbandingan rata-rata sampel yang
berpasangan. Pengujian ini biasanya dilakukan pada suatu sampel antara sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan. Tujuan uji paired
t-test adalah untuk menguji perbandingan rata-rata sampel yang berpasangan.
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan terhadap variabel harga saham.
Pengujian bertujuan untuk menguji perbandingan rata-rata harga saham sebelum
dan setelah menerbitkan integrated report.
Hipotesis pada uji t sampel berpasangan ini adalah sebagai berikut:
H1 : Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah
penerapan integrated reporting
Ha : Terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah
penerapan integrated reporting
Tabel 4.2
Statistik Uji Sampel Berpasangan
Mean
|
N
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
||
Pair 1
|
Sebelum_IR
|
19.0795
|
21
|
9.22600
|
2.01328
|
Sesudah_IR
|
16.4914
|
21
|
7.90209
|
1.72438
|
Sumber: Penulis (2018)
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat hasil statistik rata-rata harga saham
sebelum dan sesudah menerbitkan integrated
report adalah $19,0795 dan $16,4914. Nilai rata-rata sesudah menerbitkan integrated meng-alami penurunan
dibanding nilai sebelum menerbitkan integrated
report.
Tabel 4.3
Hasil Uji T Sampel Berpasangan
(Paired T-Test)
Paired Differences
|
t
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
||||||||||||
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
95% Confidence Interval of the Difference
|
||||||||||||
Lower
|
Upper
|
||||||||||||||
Pair 1
|
Sebelum_IR
- Sesudah_IR
|
2.58810
|
7.08287
|
1.54561
|
-.63599
|
5.81218
|
1.674
|
20
|
.110
|
||||||
Sumber:
Penulis (2018)
Dalam penelitian ini
nilai signifikan menunjukkan angka 0,110, dimana angka ini lebih besar dari
0,05. Dengan demikian H1 diterima dan Ha ditolak yang
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham
sebelum dan sesudah menerbitkan integrated
report.
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis
pada uji regresi linier sederhana ini adalah sebagai berikut:
H2 : Integrated
reporting tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Ha : Integrated reporting berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Adapun model
regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + b
(X)
|
Dimana:
Y =
Variabel Dependen
a =
Konstanta
b =
Koefisien regresi
X =
Variabel Independen
Variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini adalah harga saham.
Sementara variabel independen atau variabel bebas yang mempengaruhi variabel
terikat adalah integrated reporting.
Hasil dari uji regresi linier sederhana pada penelitian ini dapat dilihat dalam
Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
|||||||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
|||||||||
1
|
(Constant)
|
10.772
|
10.325
|
1.043
|
.303
|
||||||
IR
|
.078
|
.114
|
.108
|
.685
|
.497
|
||||||
Sumber: Penulis (2018)
Berdasarkan hasil uji
di atas, maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = 10,772 + 0,078 (X)
|
Artinya:
Nilai konstanta
sebesar 10,772 artinya bila nilai variabel integrated
reporting bernilai nol maka nilai harga saham adalah $10,772. Sementara nilai
koefisien dari variabel integrated
reporting sebesar 0,078 artinya bila terdapat penambahan nilai 1 variabel X
maka terdapat kenaikan nilai harga saham sebesar $0,078.
Hasil uji juga menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,497
dimana angka ini lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti H2 diterima
dan Ha ditolak atau integrated
reporting tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan
besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependennya.
Koefisien determinasi R2 atau R
square memiliki nilai antara 0-1. Semakin mendekati angka 1
menunjukkan pengaruh yang semakin kuat sedangkan semakin mendekati angka 0
menunjukkan pengaruh yang semakin lemah. Hasil uji koefisien determinasi R2
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.5.
Tabel
4.5
Hasil
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Durbin-Watson
|
|||
1
|
.108
|
.012
|
-.013
|
8.64079
|
.837
|
|||
Sumber: Penulis (2018)
Dari tabel di atas
dapat dilihat bahwa nilai R Square menunjukkan
angka 0,012 yang mana angka ini mendekati angka 0. Hal ini berarti bahwa
variabel integrated reporting
berkontribusi sangat kecil terhadap variabel harga saham yakni hanya sebesar
1,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
Setelah melakukan
beberapa pengujian, rangkuman hasil pengujian hipotesis penelitian dapat
dilihat dalam Tabel 4.6.
Tabel
4.6
Rangkuman
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis
|
Hasil Uji (Keputusan)
|
|
H1
|
Tidak terdapat perbe-daan yang signifikan
antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting
|
Diterima
|
H2
|
Integrated
reporting tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham
|
Diterima
|
Sumber: Penulis (2018)
Analisis Hipotesis
Berdasarkan hasil
statistik penelitian, diketahui bahwa rata-rata harga saham sesudah penerapan integrated reporting mengalami penurunan
dibandingkan dengan sebelum penerapan integrated
reporting. Dengan hasil statistik tersebut, belum diketahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara keduanya. Namun dalam hasil uji penelitian
dengan uji t sampel berpasangan (Paired
T-Test) diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata
harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated
reporting.
Integrated reporting yang
menggabungkan dan menjelaskan elemen penting dari informasi, diharapkan bisa
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai dan mempertahankan
nilai (Daeng dan Indah, 2015). Namun dalam penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa integrated reporting belum dapat menciptakan nilai bagi perusahaan.
Sedangkan berdasarkan
hasil penelitian menggunakan uji regresi linier sederhana, integrated reporting tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham. Meskipun Brigham dan Houston dalam Nia (2015)
menyatakan bahwa pengumuman laporan perusahaan adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham, namun dalam penelitian ini penyataan tersebut tidak
dapat dibuktikan. Hal ini bertentangan dengan penelitian Carloz (2016) dimana
hasil penelitian menunjukkan bahwa integrated
reporting meningkatkan persepsi investor tentang nilai perusahaan yang baik
di masa depan. Sementara dalam Ana (2016), penelitian dilakukan pada perusahaan
yang menerapkan integrated reporting,
hasil menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap nilai pasar saham
adalah nilai buku saham dan laba yang diperoleh perusahaan. Serta dalam
penelitian oleh Rowland (2008), hasil menunjukkan bahwa faktor fundamental
(pertumbuhan, profitabilitas, leverage, likuiditas dan efisiensi) dan rasio
pasar (earning ratio dan price earning ratio) memiliki pengaruh
yang signifikan secara simultan dan parsial dengan harga saham di seluruh
industri.
Kedua hasil uji dalam penelitian ini bisa disebabkan karena integrated reporting belum cukup dikenal
dan merata di industri bisnis. Ketidak-merataan ini disebabkan karena integrated reporting masih menjadi
laporan sukarela perusahaan dan bukanlah laporan pokok perusahaan. Integrated reporting dinilai masih dalam
tahap penyebarluasan, sehingga saat ini penerbitan integrated report dalam perusahaan dinilai belum cukup untuk
mempengaruhi harga saham perusahaan. Bahkan dalam sebuah studi oleh Wendy dan
Colin (2015), mayoritas partisipan berpikir bahwa terlalu dini untuk
mereformasi regulasi dan menjadikan integrated
reporting sebagai laporan pokok perusahaan. Namun seiring waktu integrated reporting dapat menjadi norma
pelaporan dan akan dianggap sebagai praktek yang sah dimana integrated reporting dipandang sebagai
hal yang diinginkan dan tepat bagi perusahaan.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan uji penelitian mengenai
pengaruh integrated reporting terhadap
harga saham pada entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks tahun 2014, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pengujian
dengan uji t sampel berpasangan (paired
t-test) dengan 7 entitas terpilih dan data sejumlah 42 menunjukkan rata-rata harga saham entitas sesudah penerapan integrated reporting mengalami penurunan
dibandingkan dengan rata-rata harga saham sebelum penerapan integrated reporting.
2.
Pengujian
dengan uji t sampel berpasangan (paired
t-test) menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting.
3.
Pengujian
melalui metode regresi linier sederhana dengan integrated reporting sebagai variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat, menunjukkan hasil bahwa integrated reporting tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh
penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi
perusahaan yang belum menerapkan integrated
reporting diharapkan dapat mempertimbangkan untuk turut mengungkapkan
informasi perusahaan dalam integrated
report, serta ikut ambil bagian dalam pengembangan dan penyebarluasan integrated reporting agar penyebaran
merata.
2.
Bagi
perusahaan yang telah menerapkan integrated
reporting diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap penerapan integrated reporting dan mempertimbangan
faktor lain yang kiranya dapat meningkatkan harga saham perusahaan.
3.
Bagi
penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih mengeksplorasi integrated reporting dengan variabel
yang beragam dan sampel yang lebih meluas dan tidak hanya dalam lingkup integrated reporting networks.
DAFTAR
PUSTAKA
Ana
Margarida Casaleiro Coelho. 2016. “Towards The Existence Of Integrated
Reporting: An International Perspective”. ISCTE Business School.
Carlos Martinez. 2016. “Effects of Integrated Reporting on the Firm's Value: Evidence from
Voluntary Adopters of the IIRC's Framework”. University of St. Gallen.
Dadang Prasetyo
Jatmiko. 2017. “Pengantar Manajemen
Keuangan”. Yogyakarta: Diandra Kreatif.
Daeng M. Nazier dan
Indah Umiyati. 2015. “Transformasi Sustainability Reporting Menuju
Integrated Reporting (IR) sebagai Cerminan Semakin Luasnya Akuntabilitas dalam
Corporate Governance”. Dimensia Vol. 12 No. 1.
Dewi Sinta Permani,
et al. 2017. “Evolusi dalam Pelaporan
Keuangan Melalui Integrated Reporting pada PT. UNITED TRACTORS Tbk.”. Yogyakarta:
Universitas Respati.
Heni Fahari, Rita
Andini dan Abrar Oemar. 2017. “Comparative
Analysis of Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Net
Profit Margin and Return on Assets Before and After IFRS Convergence”. Semarang:
Universitas Pandanaran.
IIRC. 2013. “The International IR Framework”.
Imam Ghozali. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Ioana-Maria Dragu dan
Adriana Tiron-Tudor. 2013. “The
Integrated Reporting Initiative from an Institutional Perspective: Emergent
Factors”. Lumen International Conference Logos Universality Mentality
Education Novelty.
Johar Arifin. 2017. “SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi”. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Josua Tarigan dan
Hatane Semuel. 2014. “Pengungkapan
Sustainability Report dan Kinerja Keuangan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Vol. 16 No. 2.
K. Appiagyei, H.
Djajadikerta & E. Xiang. 2016. “Integrated Reporting and Firm Performance: A
Research Framework”. Edith
Cowan University.
Kasmir. 2009. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Jakarta:
Kencana.
Khalida Utami. 2016. “Disclosure dan Cost of Capital: Implementasi Integrated Reporting di
Asia Pasifik”. Lampung: Simposium Nasional Akuntansi XIX.
Mikha Agus Widiyanto. 2013. “Statistika
Terapan: Konsep & Aplikasi SPSS dalam Penelitian Bidang Pendidikan,
Psikologi & Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Nia Kurnia. 2015. “Analisis
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2011-2013”. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Nia Sari dan Ratna Wardani. 2015. “Pengolahan
dan Analisis Data Statistika dengan SPSS”. Yogyakarta: Deepublish.
Nur Aisyah Kustiani.
2016. “Penerapan Elemen-elemen Integrated
Reporting pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Politeknik
Keuangan Negara STAN.
Regina Tya. 2017. “Pengaruh CAR,NPL,
BOPO dan LDR Terhadap Net Profit Margin dan Total Assets Turn Over Pada Bank
Perkreditan Rakyat Kabupaten Bekasi Yang Terdaftar di Bank Indonesia (BI)
Periode 2012-2016”. Jakarta: Gunadarma.
Romi Anugerah Fajar.
2018. “Pengaruh Integrated Reporting
terhadap Cost of Capital dengan Corporate Governance sebagai Pemoderasi”. Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia.
Rowland Bismark F.P.
2008. “The Influence Of Corporate
Fundamental To Its Stock Price In Indonesian Public Companies”. Journal
of Economics and Business Vol. 2 No. 2.
Singgih Santoso.
2010. “Statistik Parametrik”. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Tony Wijaya. 2009. “Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS”.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Wendy Stubbs dan Colin Higgins. 2015. “Stakeholders’ Perspectives on the Role of
Regulatory Reform in Integrated Reporting”. Journal of Business Ethics Vol.
147 No. 3.
Sumber internet:
https://www.examples.integratedreporting.org (diakses pada 19 Juni 2018)
https://www.integratedreporting.org (diakses pada 21 Mei 2018)
https://www.investing.com
(diakses pada 19 Juni 2018)
https://www.unicreditgroup.eu
(diakses pada 19 Juni 2018)
https://www.yahoofinance.com (diakses pada 19 Juni 2018)