- Sistem
Sistem
adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subyek dan obyek serta
perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subyek
dan obyek:
- Sistem
kemayaraatan: orang atau masyarakat
- Sistem
kehidupan/lingkungan: makluk hidup dan benda alam
- Sistem
peralatan: barang/alat
- Sistem
informasi: data, catatan, dan fakta
Perangkat
kelembagaan: lembaga/wadah subyek melakukan hubungan, cara dan mekanisme yang
menjalin hubungan
Tatanan/kaidah:
norma/peraturan yang mengatur hubungan subyek/obyek agar berjalan serasi.
- Sistem ekonomi dan politik
Dumairy
(1996), sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan.
Sistem
ekonomi:
- Subyek/obyek:
manusia (subyke) dan barang ekonomi (obyek)
- Perangkat
kelembagaan: lembaga ekonomi formal dan non formal dan cara serta
mekanisme hubungan
- Tatanan:
hukum dan peraturan perekonomian
Sanusi
(2000), perbedaan antar sistem ekonomi dilihat dari ciri:
-
Kebebasan konsumen dalam memilih barang dan
jasa yang dibutuhkan
-
Kebebasan masyarakat memilih lapangan kerja
-
Pengaturan pemilihan/pemakaian alat
produksi
-
Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam
tanggungjawab manajer
-
Pengaturan atas keuntungan usaha yang
diperoleh
-
Pengaturan motivasi usaha
-
Pembentukan harga barang konsumsi dan
produksi
-
Penentuan pertumbuhan ekonomi
-
Pengendalian stabilitas ekonomi
-
Pengambilan keputusan
-
Pelaksanaan pemerataan kesejahteraan
Benang
merah hubungan sistem ekonomi dan sistem politik
KUTUB A
|
KONTEKS
|
KUTUB Z
|
Liberalisme
|
Ideoligi politik
|
Komunisme
(menghapus hak perorangan)
|
Demokrasi
|
Rejim pemerintahan
|
Otokrasi atau otoriter (kekuasaan tak terbatas)
|
Egaliterisme
(Berderajad sama)
|
Penyelenggaraan
kenegaraan
|
Etatitsme (Lebih
mementingkan negara)
|
Desentralisme
|
Struktur
birokrasi
|
Sentralisme
|
Kapitalisme
|
Ideologi ekonomi
|
Sosialisme
|
Mekanisme pasar
|
Pengelolaan
ekonomi
|
Perencanaan
terpusat
|
Perbedaan
sistem ekonomi suatu negara dapat ditinjau dari beberapa sudut:
-
Sistem kepemilikan sumber daya atau
faktor-faktor produksi
-
Keleluasaan masyarakat untuk berkompetisi
dan menerima imbalan atas prestasi kerja
-
Kadar peranan pemerintah dalam mengatur,
mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya
- Kapitalisme dan Sosialisme
Sistem
Ekonomi yang esktrim:
- Sistem
ekonomi kapitalis
-
Pengakuan terhadap kepemilikan individu terhadap
sumber ekonomi
-
Kompetisi antar individu dalam memenihi
kebutuhan hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan
-
Tidak batasan bagi individu dalam menerima
imbalan atas prestasi kerjanya
-
Campur tangan pemerintah sangat minim
-
Mekanisme pasar akan menyelesaikan
persoalan ekonomi
-
USA
- Sistem
ekonomi sosialis
-
Kepemilikan oleh negara terhadap sumber
ekonomi
-
Penekanan terhadap kebersamaan dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian
-
Imbalan yang diterima oleh individu berdasarkan
kebutuhan, bukan prestasi kerja
-
Campur tangan pemerintah sangat tinggi
-
Persoalan ekonomi harus dikendalikan oleh
pemerintah pusat
-
USSR
- Sistem
ekonomi campuran
-
Kepemilikan oleh individu terhadap sumber
ekonomi diakui Negara
-
Kompetisi antar individu dalam memenihi kebutuhan
hidup dan persaingan antar badan usaha untuk mengejar keuntungan
-
Imbalan yang diterima oleh individu
berdasarkan kebutuhan, bukan prestasi kerja
-
Campur tangan pemerintah hanya untuk bidang
tertentu seperti bidang yang diperlukan oleh seluruh masyarakat (listrik dan
air)
-
Mekanisme pasar akan menyelesaikan
persoalan ekonomi dengan beberapa hal perlu adanya campur tangan pemerintah
- Persaingan terkendali
Untuk
mengetahui sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis
kandungan faktor-faktor tersebut diatas.
Sistem
ekonomi Indonesia (sistem persaingan terkendali);
- Bukan
kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan individu
terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 45.
- Pengakuan
terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar
badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang
pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
- Pengakuan
terhadap penerimaan imbalan oleh individu
atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan.
Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
- Pengelolaan
ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain
dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk
membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu
permodalan.
- Kadar Kapitalisme dan
Sosialisme
Unsur
kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat
dilihat dari sudut berikut ini:
- Pendekatan
faktual struktural yakni menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian
Pendekatan
untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat
Keynesian.
Y
= C + I + G + (X-M)
Y
adalah pendatan nasional.
Berdasarkan
rumus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui variable G (pengeluaran
pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang
dilakukan oleh pemerintah.
Pengukuran
kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara sektoral
terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir
mengatur bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
- Pendekatan
sejarah yakni menelusuri pengorganisasian perekonomian Indoensia dari
waktu ke waktu.
Berdasarkan
sejarah, Indonesia dalam pengeloaan ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada
kapitalisme atau sosialisme.
Percobaan untuk mengikuti sistem kapitalis yang
dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan ekonomi hinggá akhir
tahun 1959.
Percobaan untuk mengikuti sistem sosialis yang
dilakukan oleh Presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi hiinggá akhir tahun
1965.
CHRISTELLA SUTJIADI
22214378
1EB31
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014
No comments:
Post a Comment