Wednesday, October 18, 2017

SOFTSKILL -- Tugas 2

Pengertian Etika Menurut Para Ahli

Ada beberapa para ahli yang mengungkapkan pengertian-pengertian etika. Diantaranya:
1.      James J. Spillane SJ
Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
2.      Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
3.      Soergarda Poerbakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
4.      Drs. H. Burhanudin Salam
Mengungkapkan bahwa etika ialah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai -nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.
5.      Drs. O.P. Simorangkir
Menjelaskan bahwa etika ialah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku manusia.
6.      A. Mustafa
Mengungkapkan etika sebagai ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang baik dan yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang telah diketahui oleh akal pikiran.
7.      W.J.S. Poerwadarminto
Menjelaskan etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau dasar-dasar moral dan akhlak.
8.      Drs. Sidi Gajabla
Menjelaskan etika sebagai teori tentang perilaku atau perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik & buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.
9.      Bertens
Etika merupakan nilai dan norma moral yang menjadi acuan bagi manusia secara individu maupun kelompok dalam mengatur segala tingkah lakunya.
10.  Ahmad Amin
Mengemukakan bahwa etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga menyatakan sebuah tujuan yang harus dicapai manusia dalam perbuatannya dan menunjukkan arah untuk melakukan apa yang seharusnya didilakukan oleh manusia.
11.  Hamzah Yakub
Etika merupakan ilmu yang menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan buruk serta memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
12.  Aristoteles
Mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni: Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu,  manner and custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terikat dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
13.  Maryani dan Ludigdo
Mengemukakan etika sebagai seperangkat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.
14.  Martin
Mengemukakan bahwa etika ialah suatu disiplin ilmu yang berperan sebagai acuan atau pedoman untuk mengontrol tingkah laku atau perilaku manusia.
15.  Menurut KBBI
Etika ialah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat.



Prinsip-prinsip Etika

Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelum Masehi para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapat diringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu:
1.       Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.
2.       Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.
3.       Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi masyarakat.
4.       Prinsip Keadilan
Kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
5.       Prinsip Kebebasan
Sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain. Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai:
·         kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan.
·         kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksana-kan pilihannya tersebut.
·         kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
6.       Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
Semua prinsip yang telah diuraikan itu merupakan prasyarat dasar dalam pengembangan nilai-nilai etika atau kode etik dalam hubungan antarindividu, individu dengan masyarakat, dengan pemerintah, dan sebagainya. Etika yang disusun sebagai aturan hukum yang akan mengatur kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansi pemerintah, dan pegawai harus benar-benar dapat menjamin terciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.



Perkembangan Etika Bisnis

Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):
1.       Situasi Dahulu : Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2.       Masa Peralihan : tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
3.       Etika Bisnis Lahir di AS : tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4.       Etika Bisnis Meluas ke Eropa : tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).
5.       Etika Bisnis menjadi Fenomena Global : tahun 1990-an tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.



Ethical Governance

Ethical Governance (Etika Pemerintahan) adalah ajaran untuk berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia. Dalam Ethical Governance (Etika Pemerintahan) terdapat juga masalah kesusilaan dan kesopanan ini dalam aparat, aparatur, struktur dan lembaganya. Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia. Suara hati manusia menentukan perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk, tergantung pada kepribadian atau jati diri masing-masing. Manusia berbuat baik atau berbuat buruk karena bisikan suara hatinya (consience of man).
Kesusilaan mendorong manusia untuk kebaikan akhlaknya, misalnya mencintai orang tua, guru, pemimpin dan lain-lain, disamping itu kesusilaan melarang orang berbuat kejahatan seperti mencuri, berbuat cabul dan lain-lain. Kesusilaan berasal dari ethos dan esprit yang ada dalam hati nurani. Sanksi yang melanggar kesusilaan adalah batin manusia itu sendiri, seperti penyesalan, keresahan dan lain-lain. Saksi bagi mereka yang melanggar kesopanan adalah dari dalam diri sendiri, bukan dipaksakan dari luar dan bersifat otonom. Kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul karena ingin menyenangkan orang lain, pihak luar, dalam pergaulan sehari-hari bermasyarakat, berpemerintahan dan lain-lain. Kesopanan dasarnya adalah kepantasan, kepatutan, kebiasaan, keperdulian, kesenonohan yang berlaku dalam pergaulan (masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara). Kesopanan disebut pula sopan santun, tata krama, adat, costum, habit. Kalau kesusilaan ditujukan kepada sikap batin (batiniah), maka kesopanan dititik beratkan kepada sikap lahir (lahiriah) setiap subyek pelakunya, demi ketertiban dan kehidupan masyarakat dalam pergaulan. Tujuan bukan pribadinya akan tetapi manusia sebagai makhluk sosial (communal, community, society, group, govern dan lain-lain), yaitu kehidupan masyarakat, pemerintah, berbangsa dan bernegara. Sanksi terhadap pelanggaran kesopanan adalah mendapat celaan di tengah-tengah masyarakat lingkungan, dimana ia berada, misalnya dikucilkan dalam pergaulan. Sanksi dipaksakan oleh pihak luar (norma, kaedah yang ada dan hidup dalam masyarakat). Sanksi kesopanan dipaksakan oleh pihak luar oleh karena itu bersifat heretonom. Khususnya dalam masa krisis atau perubahan, prinsip pemerintahan dan fundamental etikanya di dalam masyarakat sering kali dipertanyakan dan kesenjangan antara ideal dan kenyataan ditantang. Belum lagi, kita mengerti diskusi Etika Pemerintahan sebagai diskursus berjalan dalam pengertian bersama tentang apa yang membuat pemerintahan itu baik, dan langkah konkrit yang mana yang harus dilakukan dalam rangka berangkat dari konsensus bersama ke pemerintahan praktis itu adalah indikator demokrasi dan masyarakat multidimensi.




REFERENSI



CHRISTELLA SUTJIADI
4 EB 28 / 22214378

ETIKA PROFESI AKUNTANSI
x

Friday, September 29, 2017

SOFTSKILL -- Penulisan 1 - Isu Etika Profesi Akuntansi (Ghana)


Dilansir dari myjoyonline.com (Oktober 2014), mantan akuntan Adom Limited, sebuah perusahaan konstruksi di Sunyani, wilayah Brong-Ahafo, Ghana dan manajer Zenith Bank cabang Sunyani telah dipenjara oleh pengadilan tinggi Sunyani atas kasus pencurian dan pencucian uang sejumlah GH₵ 4,582,130 milik perusahaan konstruksi. Para tersangka adalah John Cobbina (32, akuntan) dan Eugene Amoako (38, manajer cabang Bank).

Uang itu, menurut laporan polisi, dibayar oleh klien ke rekening perusahaan di bank, tetapi Cobbina, dengan bantuan dari Eugene, mengalihkan uang ke rekening pribadi Cobbina tanpa sepengetahuan manajemen perusahaan.

Hal yang dilakukan oleh Cobbina ini bertentangan dengan kode etik akuntan; integritas dan tanggung jawab profesi, dimana prinsip integritas ini mewajibkan setiap akuntan (professional) bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan professional dan hubungan bisnisnya. Artinya integritas adalah berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya. Dengan menutupi kecurangan yang dilakukannya, Cobbina menyalahi kode etik sebagai akuntan.

Seorang akuntan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional, harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional terhadap semua kegiatan yang dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa professional mereka dan tanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha tersebut diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi. Cobbina telah menyalahi kepercayaan perusahaan terhadap jasa professionalnya dengan melakukan tindak pencurian serta pencucian uang.

Atas saran dari Jaksa Agung, keduanya didakwa dengan pelanggaran pencucian uang dan konspirasi pencurian. Cobbina dan Eugene masing-masing dihukum 25 dan 15 tahun penjara.












Referensi :


Thursday, September 28, 2017

SOFTSKILL -- Tugas 1 - Etika Profesi Akuntansi

ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Etika Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.


Menurut Billy, Perkembangan Profesi Akuntan terbagi menjadi empat fase yaitu,
1.       Pra Revolusi Industri
2.       Masa Revolusi Industri tahun 1900
3.       Tahun 1900 – 1930
4.       Tahun 1930 – sekarang

Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua dkk (1(994) menyatakan bahwa etika profesional juga berkaitan dengan perilaku moral yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk profesi tertentu.
Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik yang merupakan seperangkat moral-moral dan mengatur tentang etika professional (Agnes, 1996). Pihak-pihak yang berkepentingan dalam etika profesi adalah akuntan publik, penyedia informasi akuntansi dan mahasiswa akuntansi (Suhardjo dan Mardiasmo, 2002). Di dalam kode etik terdapat muatan-muatan etika yang pada dasarnya untuk melindungi kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi. Terdapat dua sasaran pokok dalam dua kode etik ini yaitu Pertama, kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian baik secara disengaja maupun tidak disengaja oleh kaum profesional. Kedua, kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari perilaku-perilaku buruk orang tertentu yang mengaku dirinya profesional (Keraf, 1998).
Kode etik akuntan merupakan norma dan perilaku yang mengatur hubungan antara auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Kode etik akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktek sebagai auditor, bekerja di lingkungan usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan. Etika profesional bagi praktek auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (Sihwajoni dan Gudono, 2000).
Prinsip perilaku profesional seorang akuntan, yang tidak secara khusus dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tetapi dapat dianggap menjiwai kode perilaku IAI, berkaitan dengan karakteristik tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan.

Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
1.     Integritas
Prinsip integritas ini mewajibkan setiap akuntan (professional) bersikap lugas dan jujur dalam semua hubungan professional dan hubungan bisnisnya. Artinya integritas adalah berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya.
Akuntan professional diharuskan tidak boleh terkait dengan pernyataan resmi, laporan, komunikasi atau informasi lain ketika akuntan meyakini bahwa informasi tersebut terdapat:
-          Kesalahan material atau pernyataan yang menyesatkan.
-          Informasi atau pernyataan atau yang dilengkapi secara sembarangan.
-          Penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya diungkapkan sehingga akan menyesatkan.
Saat menyadari bahwa dirinya dikaitkan dengan informasi semacam tersebut, maka akuntan professional mengambil keputusan dan langkah-langkah yang diperlukan agar tidak dikaitkan dengan informasi tersebut.

2.     Objektifitas
Prinsip objektivitas mewajibkan seluruh anggota bersikap adil, jujur secara intelektual, tidak memihak, tidak berprasangka atau bias, bebas dari benturan kepentingan atau pengaruh yang tidak sepantasnya dari phak lain.
Setiap anggota diharuskan menunjukkan objektivitasnya dalam berbagai situasi dalam menjalankan kewajibannya dan menghidari yang dapat mengurangi pertimbangan professional atau bisnisnya.
Akuntan professional mungkin dihadapkan pada situasi yang bisa saja mengganggu objektivitasnya, namun semua anggota tidak akan memberikan layanan professional jika suatu keadaan atau hubungan menyebabkan terjadi bias atau dapat memberi pengaruh yang berlebihan pada pertimbangan profesionalnya.

3.     Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Prinsip kompetensi dan kehati hatian professional mengharuskan setiap anggotanya Akuntan Profesional untuk :
-          Memelihara pengetahuan dan keahlian professional yang dibutuhkan untuk menjamin pemberi kerja (klien) menerima layanan yang professional dan kompeten.
-          Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan professional yang berlaku ketika memberikan jasa professional.
“ Jasa profesional yang berkompeten mensyaratkan pertimbangan yang cermat dalam menerapkan pengetahuan serta keahlian profesional untuk jasa yang diberikan.”
Kompetensi dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu:
-          Pencapaian kompetensi professional
-          Pemeliharaan kompetensi professional
Pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran yang berkelanjutan dan pemahaman atas perkembangan teknis, professional serta bisnis yang relevan. Program pengembangan yang berkelanjutan membuat akuntan dapat mengembangkan dan memelihara kemampuanyya untuk bertindak secara kompeten dalam lingkungan professional.
Ketekunan yang dimaksud meliputi tanggung jawab untuk bertindak sesuai penugasan, berhati-hati, lengkap dan tepat waktu.
Seorang akuntan professional mengambil langkah-langkah yang rasional untuk menjamin bahwa anggota yang bekerja dibawah kewenangannya telah mendapatkan pelatihan serta pengawasan yang memadai.

4.     Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.
-   Mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan professional dan hubungan bisnis pada pihak diluar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan bekerja tanpa diberikan kewenangan yangmemadai dan spesifik, terkecuali jika mempunyai hak dan kewajiban secara hukum atau professional untuk mengungkapkan kerahasiaan tersebut.
-    Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Informasi yang diperoleh baik melalui hubungan professional maupun hubungan bisnis.
Kode etika profesi akuntansi mewajibkan seluruh akuntan untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip kerahasiaan berikut ini
-       Akuntan professional menjaga kerahasian informasi termasuk dalam lingkungan sosialnya, sekaligus waspada terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak disengaja kepada keluarga atau rekan bisnis terdekat.
-       Menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan / diungkapkan oleh pemberi kerja (klien).
-   Menjaga kerahasiaan informasi di dalam kantor akuntan atau organisasi di tempatnya bekerja.
-    Akuntan professional harus mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memastikan, bahwa staf dibawah pengawasannya dan orang yang memberi saran dan bantuan professional serta menghormati kewajiban akuntan professional untuk menjaga kerahasiaan informasi.
-    Kewajiban untuk mematuhi semua prinsip kerahasiaan terus dipertahankan, bahkan saat setelah berakhirnya hubungan antara klien dan akuntan. Ketika akuntan mendapat klien baru, berhak menggunakan pengalaman dari sebelumnya. Namun demikian akuntan tetap tidak diperbolehkan mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan professional atau bisnis sebelumnya.

5.     Perilaku Profesional
Prinsip perilaku professional mewajibkan setiap akuntan professional mematuhi ketentuan hukum serta peraturan yang berlaku dan menghindari setiap perilaku yang dapat mengurangi kepercayaan pada profesi.
Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan professional sangat tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesi. Akuntan wajib mempunyai sikap jujur dan dapat dipercaya, serta tidak melakukan hal-hal diantaranya:
-       Mengakui dengan berlebihan mengenai jasa yang ditawarkan, pengelaman yang diperoleh, kualifikasi yang dimiliki.
-   Membuat referensi yang menjatuhkan atau membuat perbandingan tanpa bukti kepada pekerjaan pihak lain.

6.     Tanggung Jawab Profesi
Seorang Akuntan dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai professional, harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional terhadap semua kegiatan yang dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggungjawab kepada pemakai jasa professional mereke dan tanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara kepercayaan masyarakat. Semua usaha tersebut diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
7.     Standar Teknis
Setiap anggota akuntan professional dalam melaksanakan jasa profesionalnya harus sesuai dengan standar ptofesional yang relevan. Keahlian anggota akuntan professional berkewajiban untuk melaksakan tugas yang diterima dari pemberi kerja dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Standar yang harus ditaati setiap anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), International Federation Of Accountants, badan pengatur dan undang-undang yang relevan dengan profesi akuntan.

8.     Kepentingan Publik
Anggota akuntan professional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada public, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap profesionalisme.
Salah satu ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan juga memegang peranan penting di masyarakat. Arti public dari profesi akuntan meliputi klien, pemerintah, pemberi kredit, pegawai. Investor, dunia bisnis dan keuangan dan pihak-pihak yang bergantung kepada integritas dan obyektivitas akuntan dalam memlihara berjalannya fungsi bisnis dengan tertib.
Tugas terpenting setiap anggota adalah menjaga dan mempelihara kepercayaan publik terhadap profesi akuntan.

APLIKASI KODE ETIK
Meski sampai saat ini belum ada akuntan yang diberikan sangsi berupa pemberhentian praktek audit oleh dewan kehormatan akibat melanggar kode etik dan standar profesi akuntan, tidak berarti seorang akuntan dapat bekerja sekehendaknya. Setiap orang yang memegang gelar akuntan, wajib menaati kode etik dan standar akuntan, utamanya para akuntan publik yang sering bersentuhan dengan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Etika yang dijalankan dengan benar menjadikan sebuah profesi menjadi terarah dan jauh dari skandal.
Menurut Kataka Puradireja (2008), kekuatan dalam kode etik profesi itu terletak pada para pelakunya, yaitu di dalam hati nuraninya. Jika para akuntan itu mempunyai integritas tinggi, dengan sendirinya dia akan menjalankan prinsip kode etik dan standar akuntan. Dalam kode etik dan standar akuntan dalam memenuhi standar profesionalnya yang meliputi prinsip profesi akuntan, aturan profesi akuntan dan interprestasi aturan etika akuntan. Dan kode etik dirumuskan oleh badan yang khusus dibentuk untuk tujuan tersebut oleh Dewan Pengurus Nasional (DPN).
Hal yang membedakan suatu profesi akuntansi adalah penerimaan tanggungjawab dalam bertindak untuk kepentingan publik. Oleh karena itu tanggungjawab akuntan profesional bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan klien atau pemberi kerja, tetapi bertindak untuk kepentingan publik yang harus menaati dan menerapkan aturan etika dari kode etik.
Akuntan tidak independen apabila selama periode Audit dan periode Penugasan Profesioanalnya, baik Akuntan, Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun orang dalam KAP memberikan jasa-jasa non-audit kepada klien, seperti pembukaan atau jasa lain yang berhubungan dengan jasa akuntansi klien, desain sistem informasi keuangan, aktuaria dan audit internal. Konsultasi kepada kliennya dibidang itu menimbulkan benturan kepentingan.

Oleh karena itu Akuntan Profesional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip fundamental sebagai berikut:
1.     Integritas, Akuntan Profesional harus bersikap jujur dalam semua hubungan professional dan bisnis.
2.     Objektivitas, Akuntan Profesional tidak boleh membiarkan hal-hal yang biasa terjadi, tidak boleh membiarkan terjadinya benturan kepentingan, atau tidak boleh mempengaruhi kepentingan pihak lain secara tidak pantas yang dapat mengesampingkan pertimbangan professional atau pertimbangan bisnis.
3.     Kompetensi dan sikap kehati-hatian professional, Akuntan Profesional memiliki kewajiban yang berkesinambungan untuk memelihara pengetahuan dan keahlian pada suatu tingkat dimana klien atau pemberi kerja menerima jasa profesional yang kompeten yang didasarkan pada pelatihan, perundang-undangan, dan teknik terkini.
4.     Kerahasiaan, Akuntan Profesional harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil hubungan profesional dan hubungan bisnis dan tidak boleh mengungkapkan informasi apapun kepada pihak ketiga tanpa ada izin yang tepat dan spesifik kecuali terdapat hak dan professional untuk mengungkapkan.
5.     Profesional, Akuntan Profesional harus mematuhi hukum dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendeskreditkan profesi.





Referensi:
https://kinantiarin.wordpress.com/etika-profesi-akuntan

http://nelo-neloli.blogspot.co.id/2011/10/etika-profesi-akuntansi.html








CHRISTELLA SUTJIADI
4EB28
22214378
ETIKA PROFESI AKUNTANSI #

Wednesday, June 7, 2017

BAHASA INDONESIA -- Resensi Film "5cm"

NAMA              : CHRISTELLA SUTJIADI
KELAS              : 3EB28
NPM                : 22214378
TUGAS BAHASA INDONESIA “MERESENSI FILM”

Resensi Film “5cm”



DATA/IDENTITAS FILM
Judul Film                           : 5cm
Sutradara                            : Rizal Mantovani
Produser                             : Sunil Soraya
Skenario                              : Donny Dhirgantoro
Genre                                   : Drama
Rumah Produksi               : Soraya Intercine Films
Durasi                                   : 126 menit
Tanggal Rilis                       : 12 Desember 2012 
Bahasa                                : Indonesia 

PEMERAN
Herjunot Ali
Fedi Nuril
Denny Sumargo
Raline Shah
Igor Saykoji
Pevita Pearce

PENDAHULUAN
Film ini diangkat dari sebuah novel yang berjudul “5CM” karya Donny Dhirgantoro. Resensi ini merupakan sebuah resensi film, jadi tidak dihubungkan dan tidak dibandingkan dengan novelnya.

SINOPSIS FILM
"17 Agustus di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat 2 cinta, sebuah mimpi mengubah segalanya" Genta, Arial, Zafran, Riani dan Ian adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan belasan tahun lamanya. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya. Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjuangan atas impian, perjalanan hati yang merubah hidup mereka untuk selamanya.

ISI
Film ini menceritakan tentang lima orang sahabat bernama Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji). Mereka bersahabat hampir 10 tahun dan tak pernah melewatkan satu akhir pekan pun untuk kumpul bersama. Arial adalah pria bertubuh atletis yang banyak didekati wanita namun selalu menanggapinya dengan dingin. Sedangkan Ian adalah pria bertubuh gempal dan merupakan satu-satunya yang belum menyelesaikan kuliahnya. Menurut sahabat-sahabatnya ada tiga alasan mengapa Ian belum menyelesaikan kuliahnya. Yang pertama, Ian terlalu banyak bermain game. Kedua, Ian terlalu banyak makan. Yang ketiga, Ian terlalu banyak menonton “blue film”. Selanjutnya adalah Riani. Ia merupakan satu-satunya wanita serta memiliki keunikan dimana pada saat sahabat-sahabatnya memakan mie instan, ia selalu meminta kuah mie mereka. Dimana ada Riani, di situ selalu ada Genta. Genta adalah seorang pemuda yang memiliki impian, ia percaya bahwa dengan kerja keras suatu hari impiannya akan terwujud. Yang terakhir adalah Zafran, ia memiliki kepribadian unik dan merupakan seorang yang puitis. Zafran menyukai adik Arial yang bernama Dinda (Pevita Pearce).
Pada suatu malam mereka berkumpul di rumah Arial. Tanpa disangka Genta mempunyai sebuah gagasan yang membuat mereka merasa bimbang. Genta mengusulkan agar mereka berlima tidak berkomunikasi dengan cara apapun selama tiga bulan. Selama itu mereka harus melakukan hal baru untuk dilakukan, mengejar mimpi mereka yang belum tercapai dan mencari mimpi yang baru. Dengan segala pertimbangan, akhirnya mereka semua setuju untuk tidak berkomunikasi selama tiga bulan.
Selang waktu berjalan, Ian bekerja keras untuk menyelesaikan skripsinya. Meski sempat mengalami cobaan, tetapi Ian tidak menyerah. Ia terus berusaha menyelesaikan kuliahnya agar bisa melanjutkan pendidikan S2 di Manchester. Sementara itu Zafran sibuk menelpon adik Arial. Zafran selalu menghubungi Dinda dengan obrolan yang itu-itu saja. Sempat juga ada kejadian dimana Zafran mengobrol dengan salah satu teman yang ada di akun chatting-nya. Tanpa ia ketahui, ternyata dirinya sedang mengobrol dengan Riani. Riani yang sedang di kantor menunggu hujan reda pun tidak mengetahui dengan siapa ia bercerita. Cerita mereka pun sama, mereka merindukan sahabat-sahabatnya. Dalam waktu yang singkat, banyak hal baru yang bisa dilakukan lima bersahabat ini. Tak terkecuali Arial, ia berhasil berkenalan seorang wanita bernama Nindi. Arial dan Nindi sangat dekat hingga mereka berlibur bersama di villa milik orang tua Arial.
Tiga bulan berlalu, Genta menghubungi sahabat-sahabatnya dan menginformasikan mereka melalui pesan singkat  bahwa selama seminggu setiap hari mereka harus berolahraga untuk mempersiapkan diri. Genta pun memberitahu kalau mereka nantinya akan bertemu di stasiun kereta api Senen pada tanggal 15 Agustus. Mereka berkumpul di stasiun kereta untuk keberangkatan menuju tempat rahasia yang Genta janjikan.
Rasa penasaran keempat sahabatnya akhirnya terjawab ketika mereka bertemu, Genta mengajak mereka mendaki menuju puncak gunung tertinggi di pulau Jawa yaitu “Puncak Mahameru”. Tidak hanya berlima, Arial pun mengajak adiknya untuk ikut dalam perjalanan. Berenam mereka mempersiapkan diri dari tempat penginapan hingga mendaki ke puncak. Keindahan Mahameru dan sekitarnya begitu menakjubkan. Keindahan alam Indonesia yang memang tidak ada duanya.
Saat mereka berlima sudah mencapai kaki Mahameru, mereka menyempatkan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan kembali menuju puncak pada pukul 02:00 WIB. Sebelum melanjutkan perjalanan, mereka berdoa bersama terlebih dahulu. Suhu di tempat ini sangat dingin, bila tidak banyak bergerak tubuh akan kaku karena kedinginan. Pada saat melakukan perjalanan menuju puncak, Arial sempat tidak kuat menahan dinginnya suhu di sana hingga hampir putus asa untuk melanjutkannya. Dengan dorongan semangat dari adik dan sahabatnya, ia akhirnya bisa melanjutkan pendakiannya. Jalur pendakian yang sangat terjal dan berbatu membuat banyak hal yang tidak mereka inginkan terjadi. Saat mendaki kendala pun kembali terjadi, runtuhan bebatuan dari atas mengenai Dinda dan Ian. Dinda mengalami luka di samping kiri bagian bawah telinga sedangkan Ian pingsan karena terbentur runtuhan batu yang cukup besar dan sangat keras. Genta berusaha membangunkan Ian dengan napas buatannya dan menekan bagian dadanya agar Ian sadar. Karena Ian tidak juga sadar, mereka mengira bahwa Ian telah meninggal. Zafran yang pada saat itu sangat terpukul karena sahabatnya sudah tiada, berteriak memanggil Ian dan Ian pun sadar kembali. Mereka pun melanjutkan kembali pendakiannya dengan semangat yang berkobar hingga akhirnya mereka berhasil mencapai puncak Mahameru, puncak tertinggi di pulau Jawa.
Sesampainya di puncak Mahameru, mereka mengibarkan bendera merah putih sambil menatap matahari terbit tepat di tanggal 17 Agustus. Mereka pun mengucapkan kata-kata yang sangat memberikan semangat kepada seluruh pemuda Indonesia untuk mencapai keindahan alam Indonesia yang telah Allah ciptakan.

KELEBIHAN
Film ini baik untuk ditonton oleh para pemuda, pemilihan lokasi sangat menarik dan banyak pesan yang bisa diambil dari kisahnya.

KEKURANGAN
Konflik cerita kurang menonjol.

PENUTUP

Secara keseluruhan, film ini bagus dan mendidik dengan menonjolkan semangat persahabatan dan nasionalisme serta kisah cinta sebagai pemanis.

Wednesday, April 19, 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL -- Perbandingan Standar Akuntansi 5 Negara

CHRISTELLA SUTJIADI
3 EB 28 / 22214378
AKUNTANSI INTERNASIONAL


JERMAN
JEPANG
BELANDA
INGGRIS
AMERIKA SERIKAT
REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI
Dengan adanya undang-undang ini jerman sudah mulai mempunyai standar dan pada saat itu pula di bentuk Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches Rechnungs-legungs Standard Committee) atau DRSC dan langsung diakui oleh Kementerian sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman. GASC ini membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards Boards-GASB) yang bertugas secara teknis dan mengeluarkan standar akun-tansi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu stan-dar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi interna-sional. Sejak di bentuk GASB sudah menetapkan standar akuntansi mengenai masalah seperti laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan dan translasi mata uang asing. 

Pemerintah nasional berperan besar  terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga UU : Hukum Komersil, UU Pasar Modal dan UU Pajak Penghasilan. Hukum ini disebut sebagai “ sistem hukum segitiga”.
Penetapan standar akuntansi di Jepang terjadi pada tahun 2001 dengan di bentuknya Badan  Standar  Akuntansi  Jepang (Accounting Standards Board of Japan-ASBJ) dan  lembaga  pengawas  yang  terkait  dengannya  yang dikenal dengan Lembaga Standar Akuntansi Keuangan(Financial Accounting Standards Foundation-FASF). ASBC mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi  sedangkan FASF memiliki tanggung jawab untuk pendanaan.

Belanda mempunyai regulasi sesuai dengan Undang-undang tahun 1970. Undang-undang ini juga memperkenal-kan audit wajib. Se-hingga audit di Belanda merupakan profesi yang mengatur diri sendiri dengan di bentuknya badan pengaturnya adalah Institut  Akuntan Terdaftar Belanda (NivRA). Sampai tahun 1993 NivRA juga yang dapat mengesahkan laporan keuangan,NivRA juga terlibat dalam segala hal yang terkait dengan akuntansi di Belanda.

Di Inggris mempunyai dua sumber utama standar akuntansi keuangan yaitu hukum perusahaan dan hukum profesi akuntansi.
Pada tahun 1970 di bentuk  Enam  badan  akuntansi  di  Inggris  yang  berhubungan  dengan  Komite  Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri:
•    Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
•    Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
•    Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
•    Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
•    Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
•    Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan standar akun-tansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi tersebut.
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum mengenai penerbitan laporan keu-angan. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian dimana setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sen-diri.
Secara umum hukum ini berisi ketentuan atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodic. Terdapat pula prinsip – prinsip yang diterima secara umum / GAAP(General Accepted Accounting Principles) yang terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan. SFAS merupakan  komponen  utama  dalam  GAAP. SFAS adalah semacam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang bertujuan untuk memberikan informasi  yang berguna kepada investor.

PELAPORAN KEUANGAN
UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi:
•    Neraca
•    Laporan Laba Rugi
•    Catatan atas Laporan Keuangan
•    Laporan Manajemen
•    Laporan Auditor
perusahaan kecil di kecualikan dari ketentuan audit dan dapat menyusun neraca dalam bahasa yang ringkas, akan tetapi untuk perusahaan besar wajib melakukan pengung-kapan atas catatan laporan keuangan.

•    Neraca
•    Laporan Laba Rugi
•    Laporan Usaha
•   Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
•    Skedul Pendukung

Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat  diterima. Laporan keuangan harus memuat  hal –  hal berikut:
•    Neraca
•    Laporan Laba rugi
•    Catatan – catatan
•    Laporan Direksi
•    Informasi lain yang direkomendasikan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan  umumnya  mencakup:
•    Laporan Direksi
•    Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
•    Laporan Arus Kas
•   Laporan Total Keun-tungan dan Kerugian yang di akui
•   Laporan Kebijakan Akuntansi
•    Catatan atas Refrensi dalam Laporan Keuangan
•    Laporan Auditor

Laporan keuangan peru-sahaan di Amerika Serikat meliputi Laporan Mana-jemen, Laporan Auditor Independen, Laporan Keu-angan Utama, Diskusi Mana-jemen dan Analisis atas Hasil Operasi dan Kondisi Keuangan dan Pengungkapa atas  kebijakan  akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, Perban-dingan data Keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun dan Data kuartal terpilih.

PENGUKURAN AKUNTANSI
•    Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
•  Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
• Goodwill dapat disaling-hapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamor-tisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.
• Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi propor-sional atau metode ekuitas.
•   Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
•  Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
• Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.

Hukum Komersial mewajibkan perusahaan – perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi.
•Akun  perusahaan  secara  terpisah  merupakan  dasar  bagi  laporan  konsolidasi  dan umumnya   prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.
•Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
•Goodwill  diukur  menurut  dasar  nilai  wajar  aktiva  bersih  yang  diakuisisi  dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun.
•Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan ter-hadap kebijakan keuangan dan operasionalnya.
•Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan.
•Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.

•Goodwill di kapitalisasi dan di amortisasi selama estimasi manfaat hingga maksimum 20 tahun
•Persediaan di nilai berdasarkan Metode FIFO,LIFO,atau rata-rata
•Biaya penelitian dan pengembangan di kapitalisasi hanya jika jumlah tersebut dapat di pulihkan dan cukup pasti

•Berdasarkan metode akuisisi goodwill di hitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang di lakukan dan nilai wajar yang di peroleh
•Goodwill di amortisasikan dan di kapitalisasikan paling lama 20 tahun.
•Metode ekuitas di gunakan untuk perusahaan untuk perusahaan asosiasi.
•Aktiva dapat di nilai dengan menggunakan biaya historis, biaya kini atau menggunakan gabungan keduanya.
•Persediaan di nilai  berdasarkan FIFO atau harga rata-rata, sedangkan LIFO tidak di perbolehkan.

•    Penggabungan usaha harus di catat sebagai sebuah pembelian
•   Goodwill di kapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai wajar     pemberian yang di berikan dalam pertukaran dan nilai wajar aktiva bersih yang di peroleh.
•   Metode LIFO,FIFO dan rata-rata di perbolehkan dan di gunakan secara luas dalam penentuan harga persediaan.





SUMBER : http://muhammad-dhiauddin.blogspot.co.id/2014/03/sistem-akuntansi-nasional-di-6-negara.html




VERSI WORD