Tuesday, July 16, 2019

SKRIPSI -- Pengaruh Integrated Reporting Terhadap Harga Saham Pada Entitas yang Tergabung dalam Integrated Reporting Networks


PENGARUH INTEGRATED REPORTING TERHADAP HARGA SAHAM PADA ENTITAS YANG TERGABUNG DALAM INTEGRATED REPORTING NETWORKS

1Christella Sutjiadi (22214378)
2Dr. B. Sundari, SE,. MM.
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Jl. KH. Noer Ali, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat 17145

ABSTRAK
Profit merupakan tujuan utama dalam berbisnis. Gagasan di balik pendekatan ini adalah bahwa semua keputusan dan aktivitas perusahaan harus selaras dengan tujuan “menghasilkan keuntungan maksimal” dan menghasilkan pertumbuhan harga saham yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana pengaruh integrated reporting terhadap harga saham. Metode yang digunakan dengan uji t sampel berpasangan dan regresi linier sederhana. Sampel penelitian ini adalah entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks dan menerbitkan integrated report pertamanya pada tahun 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrated reporting dinilai masih dalam tahap penyebarluasan sehingga belum cukup untuk mempengaruhi harga saham secara signifikan.

Kata Kunci: Integrated Reporting, Harga Saham


ABSTRACT

Profit is the main goal in doing business. The idea behind this approach is that all company decisions and activities must be aligned with goals “produce maximum profitand to produce maximum stock prices.
The purpose of this study is to find out the influence of integrated reporting on stock prices. The method used is paired t-test and simple linear regression. The samples of this study are entities incorporated in integrated reporting networks and release their first integrated report on 2014.
The result of this research shows that integrated reporting is considered to be still in the dissemination stage so it is not enough to significantly affect on stock prices.

Keywords : Integrated Reporting, Stock Prices


PENDAHULUAN
Profit merupakan tujuan utama dalam berbisnis. Gagasan di balik pendekatan ini adalah bahwa semua keputusan dan aktivitas perusahaan harus selaras dengan tujuan “menghasilkan keuntungan maksimal” dan menghasilkan pertumbuhan harga saham yang optimal (Dadang, 2017). Seperti menurut Kasmir (2009), tujuan memaksimalkan nilai saham perusahaan akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Artinya, dengan meningkatnya nilai saham maka otomatis pemegang saham akan bertambah makmur, namun apabila terjadinya penurunan nilai saham maka akan merugikan pemegang saham dan akan kehilangan keuntungan serta nilai sahamnya. Terlepas dari beberapa kritik dari kelompok sosial dan lingkungan, memaksimalkan kekayaan pemegang saham memberikan beberapa keuntungan besar bagi sebuah bisnis.
Semakin besar kekayaan bagi pemegang saham, akan semakin mendorong calon-calon investor untuk menanamkan uangnya di dalam perusahaan. Maka, diperlukan usaha-usaha perusahaan untuk meningkatkan harga sahamnya. Menurut Brigham dan Houston dalam Nia (2015), ada beberapa faktor yang memengaruhi harga saham, salah satunya adalah pengumuman laporan perusahaan. Laporan yang baik dan lengkap tentu akan memberi nilai lebih untuk perusahaannya, maka dari itu alangkah baiknya jika suatu perusahaan dapat memaparkan keadaan di dalam perusahaannya dengan lebih detail.
Laporan perusahaan terus berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan semakin banyaknya tuntutan dari berbagai pihak untuk informasi yang transparan. Dimulai dengan financial report yang berisi laporan keuangan perusahaan, management report yang berisi laporan manajemen perusahaan, green report yang berisi laporan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, hingga akhirnya sustainability report yang berisi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang pun dirasa masih kurang cukup. Sampai pada tahun 2013 lahirlah integrated report yang menyempurnakan bentuk pelaporan dengan menjadikannya model terintegrasi.
Integrated repoting dibentuk oleh suatu lembaga bernama International Integrated Reporting Council (disingkat IIRC). IIRC dibantu oleh integrated reporting networks (jaringan integrated reporting) dalam pengembangan dan penyebarluasan integrated reporting. Hingga tahun 2018, sebanyak 83 entitas tergabung di dalam integrated reporting networks serta terdiri dari berbagai macam sektor. Sedikit demi sedikit entitas yang tergabung di dalam integrated reporting networks ini pun mulai menerbitkan integrated report-nya sendiri. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.
Gambar 1.1
Pertumbuhan Entitas yang Berkomitmen Menerbitkan Integrated Report

Pada Gambar 1.1, dapat dilihat bahwa tahun 2014 merupakan angka terbesar dimana terdapat tambahan sebanyak 12 entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks mulai menerbitkan integrated report pertama-nya. Hingga tahun 2018, hanya 55,4% atau 46 entitas tergabung dalam integrated reporting networks yang sudah menerbitkan integrated report­. Sedangkan sisanya masih mempersiapkan dan membantu pengembangan integrated reporting dalam berbagai bentuk lain.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Integrated Reporting Terhadap Harga Saham Pada Entitas yang Tergabung dalam Integrated Reporting Networks”.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui apakah rata-rata harga saham mengalami peningkatan setelah penerapan integrated reporting.
2.        Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting.
3.        Untuk mengetahui apakah integrated reporting berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian yang diambil adalah entitas-entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks serta menerbitkan integrated report pertamanya pada tahun 2014 dan juga memiliki kelengkapan data yang terkait dengan penelitian ini. Integrated reporting networks sendiri merupakan entitas-entitas yang ikut ambil bagian dalam pengembangan dan penyebarluasan integrated reporting.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek-objek yang memiliki karakteristik tertentu. Adapun populasi dari penelitian ini adalah entitas-entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah entitas yang menerbitkan integrated report pertamanya pada tahun 2014 dan memiliki kelengkapan data yang terkait dengan penelitian ini. Adapun penyaringan sampel dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Penyaringan Sampel
Entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks
83
Entitas yang tidak menerbitkan integrated report
(37)
Entitas yang menerbitkan integrated report
46
Entitas yang berkomitmen menerbitkan integrated report bukan sejak tahun 2014
(34)
Entitas yang berkomitmen menerbitkan integrated report sejak tahun 2014
12
Entitas yang tidak memiliki kelengkapan data
(5)
Jumlah sampel akhir
7
Tahun pengamatan
6
Jumlah data penelitian
42
Sumber: Penulis (2018)

Dari populasi sebanyak 83 entitas, terpilih 7 entitas yang memenuhi kriteria penelitian. Adapun sampel penelitian terpilih dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2
Sampel Penelitian Terpilih
No.
Nama Entitas
Sektor
1.
AXA
Financial services
2.
DBS Bank Ltd
Financial services
3.
Diesel and Motor Engineering Plc
Industrial
4.
NED Bank
Financial services
5.
National Australia Bank Limited
Financial services
6.
Standard Bank
Financial services
7.
UniCredit S.p.A
Financial services
Sumber: Penulis (2018)
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data diperoleh dari data yang sudah diterbitkan sebelumnya, seperti catatan atau dokumentasi perusahaan, situs web, internet dan seterusnya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari situs integratedreporting.com, finance.yahoo.com serta beberapa situs lain yang dapat menunjang penelitian.
Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku, jurnal, artikel, situs web dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian ini.


Identifikasi Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham, sementara variabel independen adalah integrated reporting. Penilaian variabel independen diukur dengan cara memeriksa kesesuaian antara indikator (elemen integrated reporting) dengan informasi pengungkapan integrated reporting kemudian mem-berikan skor pada setiap elemen yang diungkapkan. Pemberian skor dilakukan dengan menggunakan variabel dummy, dimana skor untuk setiap elemen yang diungkapkan adalah 1 dan skor untuk setiap elemen yang tidak diungkapkan adalah 0. Adapun elemen yang menjadi indikator penilaian variabel independen ini adalah: organizational overview and external environment, governance, business model, risk and opportunities, strategy and resources allocation, performance, outlook dan basis of presentation.
Teknik Analisis
Alat analisis yang digunakan adalah aplikasi SPSS 22.0 for windows. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Adapun uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Uji T Sampel Berpasangan
Pengujian ini digunakan untuk menguji perbandingan rata-rata sampel yang berpasangan. Pengujian ini biasanya dilakukan pada suatu sampel antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Menurut Mikha Agus Widiyanto (2013), paired sample t-test merupakan salah satu metode pengujian yang dilakukan untuk mengkaji keefektifan perlakuan, ditandai adanya perbedaan rata-rata sebelum dan rata-rata sesudah diberikan perlakuan. Dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Uji Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus regresi linier sederhana:
Y = a + b (X)
Dimana:
Y         = Variabel Dependen
a          = Konstanta
b          = Koefisien regresi
X         = Variabel Independen

Menurut Imam Ghozali (2013), untuk menilai apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, kriteria ditentukan sebagai berikut:
Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.


Uji Koefisien Determinasi (R2)
Dalam Tony Wijaya (2009), koefisien determinasi atau nilai R Square mengukur seberapa besar kontribusi atau peran variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi R2 atau R square memiliki nilai antara 0-1. Semakin mendekati angka 1 menunjukkan pengaruh yang semakin kuat sedangkan semakin mendekati angka 0 menunjukkan pengaruh yang semakin lemah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari situs finance.yahoo.com. Data berupa harga saham per akhir tahun dari sampel penelitian. Sampel penelitian yang dipilih melalui metode purposive sampling dimana pengambilan sampel diambil dengan kriteria atau persyaratan tertentu yang telah ditentukan.
Populasi dari penelitian ini berjumlah 83 entitas yang merupakan entitas-entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks. Integrated reporting networks sendiri merupakan entitas-entitas yang ikut ambil bagian dalam pengembangan dan penyebarluasan integrated reporting. Sementara sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah entitas yang menerbitkan integrated report pertamanya pada tahun 2014 dan memiliki kelengkapan data yang terkait dengan penelitian ini.
Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data harga saham dari entitas yang terpilih menjadi sampel. Data diperoleh dari situs yahoo finance dan berjumlah 42 data. Dari setiap sampel, diambil data harga saham 3 tahun sebelum menerbitkan integrated report (tahun 2012, 2013 dan 2014) dan 3 tahun setelah menerbitkan integrated report (tahun 2015, 2016 dan 2017). Data hasil penelitian dapat dilihat dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1
Data Hasil Penelitian
Nama Entitas
Tahun
IR (%)
Harga Saham
AXA
2012
87,5
 $        18,28
2013
87,5
 $        27,22
2014
87,5
 $       23,06
2015
100
 $       26,37
2016
100
 $       25,53
2017
100
 $       29,76
DBS Bank Ltd.
2012
75
 $       13,27
2013
75
 $       13,03
2014
75
 $       15,01
2015
100
 $       12,53
2016
100
 $       13,07
2017
100
 $       19,62
2012
62,5
 $         4,70
2013
62,5
 $         3,78
2014
62,5
 $         4,85
2015
100
 $         4,27
2016
100
 $         3,92
2017
100
 $         3,26
NED Bank
2012
87,5
 $       22,52
2013
87,5
 $       18,54
2014
87,5
 $       22,13
2015
100
 $       12,00
2016
100
 $       17,02
2017
100
 $       21,30
NAB Limited
2012
75
 $       26,03
2013
75
 $       28,08
2014
75
 $       28,13
2015
100
 $       18,77
2016
100
 $       22,92
2017
100
 $       21,08
Standard Bank
2012
87,5
 $       13,49
2013
87,5
 $       11,25
2014
87,5
 $       13,34
2015
100
 $         7,19
2016
100
 $       10,52
2017
100
 $       16,15
UniCredit S.p.A
2012
87,5
 $       24,47
2013
87,5
 $       37,13
2014
87,5
 $       32,36
2015
100
 $       27,95
2016
100
 $       14,41
2017
100
 $       18,68
Sumber: Penulis (2018)
Hasil Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik telah dilakukan sewajarnya dan semua data lolos uji asumsi klasik.
Hasil Uji T Sampel Berpasangan
Pengujian ini digunakan untuk menguji perbandingan rata-rata sampel yang berpasangan. Pengujian ini biasanya dilakukan pada suatu sampel antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Tujuan uji paired t-test adalah untuk menguji perbandingan rata-rata sampel yang berpasangan. Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan terhadap variabel harga saham. Pengujian bertujuan untuk menguji perbandingan rata-rata harga saham sebelum dan setelah menerbitkan integrated report. Hipotesis pada uji t sampel berpasangan ini adalah sebagai berikut:
H1 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting
Tabel 4.2
Statistik Uji Sampel Berpasangan

Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
Sebelum_IR
19.0795
21
9.22600
2.01328
Sesudah_IR
16.4914
21
7.90209
1.72438
  Sumber: Penulis (2018)

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat hasil statistik rata-rata harga saham sebelum dan sesudah menerbitkan integrated report adalah $19,0795 dan $16,4914. Nilai rata-rata sesudah menerbitkan integrated meng-alami penurunan dibanding nilai sebelum menerbitkan integrated report.
Tabel 4.3
Hasil Uji T Sampel Berpasangan
(Paired T-Test)

Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)

Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference




Lower
Upper




Pair 1
Sebelum_IR - Sesudah_IR
2.58810
7.08287
1.54561
-.63599
5.81218
1.674
20
.110

Sumber: Penulis (2018)
Dalam penelitian ini nilai signifikan menunjukkan angka 0,110, dimana angka ini lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H1 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah menerbitkan integrated report.
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis pada uji regresi linier sederhana ini adalah sebagai berikut:
H2 : Integrated reporting tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Ha : Integrated reporting berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Adapun model regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + b (X)
Dimana:
Y         = Variabel Dependen
a          = Konstanta
b          = Koefisien regresi
X         = Variabel Independen
Variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini adalah harga saham. Sementara variabel independen atau variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat adalah integrated reporting. Hasil dari uji regresi linier sederhana pada penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.

B
Std. Error
Beta

1
(Constant)
10.772
10.325

1.043
.303

IR
.078
.114
.108
.685
.497

Sumber: Penulis (2018)
Berdasarkan hasil uji di atas, maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = 10,772 + 0,078 (X)
Artinya:
Nilai konstanta sebesar 10,772 artinya bila nilai variabel integrated reporting bernilai nol maka nilai harga saham adalah $10,772. Sementara nilai koefisien dari variabel integrated reporting sebesar 0,078 artinya bila terdapat penambahan nilai 1 variabel X maka terdapat kenaikan nilai harga saham sebesar $0,078.
Hasil uji juga menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,497 dimana angka ini lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti H2 diterima dan Ha ditolak atau integrated reporting tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependennya. Koefisien determinasi R2 atau R square memiliki nilai antara 0-1. Semakin mendekati angka 1 menunjukkan pengaruh yang semakin kuat sedangkan semakin mendekati angka 0 menunjukkan pengaruh yang semakin lemah. Hasil uji koefisien determinasi R2 dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson

1
.108
.012
-.013
8.64079
.837

   Sumber: Penulis (2018)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R Square menunjukkan angka 0,012 yang mana angka ini mendekati angka 0. Hal ini berarti bahwa variabel integrated reporting berkontribusi sangat kecil terhadap variabel harga saham yakni hanya sebesar 1,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
Setelah melakukan beberapa pengujian, rangkuman hasil pengujian hipotesis penelitian dapat dilihat dalam Tabel 4.6.
Tabel 4.6
Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis
Hasil Uji (Keputusan)
H1
Tidak terdapat perbe-daan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting
Diterima
H2
Integrated reporting tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Diterima
Sumber: Penulis (2018)
Analisis Hipotesis
Berdasarkan hasil statistik penelitian, diketahui bahwa rata-rata harga saham sesudah penerapan integrated reporting mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelum penerapan integrated reporting. Dengan hasil statistik tersebut, belum diketahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya. Namun dalam hasil uji penelitian dengan uji t sampel berpasangan (Paired T-Test) diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting.
Integrated reporting yang menggabungkan dan menjelaskan elemen penting dari informasi, diharapkan bisa mempengaruhi kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai dan mempertahankan nilai (Daeng dan Indah, 2015). Namun dalam penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa integrated reporting belum dapat menciptakan nilai bagi perusahaan.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji regresi linier sederhana, integrated reporting tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Meskipun Brigham dan Houston dalam Nia (2015) menyatakan bahwa pengumuman laporan perusahaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, namun dalam penelitian ini penyataan tersebut tidak dapat dibuktikan. Hal ini bertentangan dengan penelitian Carloz (2016) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa integrated reporting meningkatkan persepsi investor tentang nilai perusahaan yang baik di masa depan. Sementara dalam Ana (2016), penelitian dilakukan pada perusahaan yang menerapkan integrated reporting, hasil menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap nilai pasar saham adalah nilai buku saham dan laba yang diperoleh perusahaan. Serta dalam penelitian oleh Rowland (2008), hasil menunjukkan bahwa faktor fundamental (pertumbuhan, profitabilitas, leverage, likuiditas dan efisiensi) dan rasio pasar (earning ratio dan price earning ratio) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan dan parsial dengan harga saham di seluruh industri.

Kedua hasil uji dalam penelitian ini bisa disebabkan karena integrated reporting belum cukup dikenal dan merata di industri bisnis. Ketidak-merataan ini disebabkan karena integrated reporting masih menjadi laporan sukarela perusahaan dan bukanlah laporan pokok perusahaan. Integrated reporting dinilai masih dalam tahap penyebarluasan, sehingga saat ini penerbitan integrated report dalam perusahaan dinilai belum cukup untuk mempengaruhi harga saham perusahaan. Bahkan dalam sebuah studi oleh Wendy dan Colin (2015), mayoritas partisipan berpikir bahwa terlalu dini untuk mereformasi regulasi dan menjadikan integrated reporting sebagai laporan pokok perusahaan. Namun seiring waktu integrated reporting dapat menjadi norma pelaporan dan akan dianggap sebagai praktek yang sah dimana integrated reporting dipandang sebagai hal yang diinginkan dan tepat bagi perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan uji penelitian mengenai pengaruh integrated reporting terhadap harga saham pada entitas yang tergabung dalam integrated reporting networks tahun 2014, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.    Pengujian dengan uji t sampel berpasangan (paired t-test) dengan 7 entitas terpilih dan data sejumlah 42 menunjukkan rata-rata harga saham entitas sesudah penerapan integrated reporting mengalami penurunan dibandingkan dengan rata-rata harga saham sebelum penerapan integrated reporting.
2.    Pengujian dengan uji t sampel berpasangan (paired t-test) menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah penerapan integrated reporting.
3.    Pengujian melalui metode regresi linier sederhana dengan integrated reporting sebagai variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat, menunjukkan hasil bahwa integrated reporting tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagi perusahaan yang belum menerapkan integrated reporting diharapkan dapat mempertimbangkan untuk turut mengungkapkan informasi perusahaan dalam integrated report, serta ikut ambil bagian dalam pengembangan dan penyebarluasan integrated reporting agar penyebaran merata.
2.    Bagi perusahaan yang telah menerapkan integrated reporting diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap penerapan integrated reporting dan mempertimbangan faktor lain yang kiranya dapat meningkatkan harga saham perusahaan.
3.    Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih mengeksplorasi integrated reporting dengan variabel yang beragam dan sampel yang lebih meluas dan tidak hanya dalam lingkup integrated reporting networks.
DAFTAR PUSTAKA
Ana Margarida Casaleiro Coelho. 2016. “Towards The Existence Of Integrated Reporting: An International Perspective”. ISCTE Business School.
Carlos Martinez. 2016. “Effects of Integrated Reporting on the Firm's Value: Evidence from Voluntary Adopters of the IIRC's Framework”. University of St. Gallen.
Dadang Prasetyo Jatmiko. 2017. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Yogyakarta: Diandra Kreatif.
Daeng M. Nazier dan Indah Umiyati. 2015. Transformasi Sustainability Reporting Menuju Integrated Reporting (IR) sebagai Cerminan Semakin Luasnya Akuntabilitas dalam Corporate Governance”. Dimensia Vol. 12 No. 1.
Dewi Sinta Permani, et al. 2017. “Evolusi dalam Pelaporan Keuangan Melalui Integrated Reporting pada PT. UNITED TRACTORS Tbk.”. Yogyakarta: Universitas Respati.
Heni Fahari, Rita Andini dan Abrar Oemar. 2017. “Comparative Analysis of Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin and Return on Assets Before and After IFRS Convergence”. Semarang: Universitas Pandanaran.
IIRC. 2013. “The International IR Framework”.
Imam Ghozali. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ioana-Maria Dragu dan Adriana Tiron-Tudor. 2013. “The Integrated Reporting Initiative from an Institutional Perspective: Emergent Factors”. Lumen International Conference Logos Universality Mentality Education Novelty.
Johar Arifin. 2017. “SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi”. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Josua Tarigan dan Hatane Semuel. 2014. “Pengungkapan Sustainability Report dan Kinerja Keuangan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 16 No. 2.
K. Appiagyei, H. Djajadikerta & E. Xiang. 2016. “Integrated Reporting and Firm Performance: A Research Framework”. Edith Cowan University.
Kasmir. 2009. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Jakarta: Kencana.
Khalida Utami. 2016. Disclosure dan Cost of Capital: Implementasi Integrated Reporting di Asia Pasifik”. Lampung: Simposium Nasional Akuntansi XIX.
Mikha Agus Widiyanto. 2013. “Statistika Terapan: Konsep & Aplikasi SPSS dalam Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi & Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Nia Kurnia. 2015. “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013”. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Nia Sari dan Ratna Wardani. 2015. “Pengolahan dan Analisis Data Statistika dengan SPSS”. Yogyakarta: Deepublish.
Nur Aisyah Kustiani. 2016. “Penerapan Elemen-elemen Integrated Reporting pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Politeknik Keuangan Negara STAN.
Regina Tya. 2017. “Pengaruh CAR,NPL, BOPO dan LDR Terhadap Net Profit Margin dan Total Assets Turn Over Pada Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Bekasi Yang Terdaftar di Bank Indonesia (BI) Periode 2012-2016”. Jakarta: Gunadarma.
Romi Anugerah Fajar. 2018. “Pengaruh Integrated Reporting terhadap Cost of Capital dengan Corporate Governance sebagai Pemoderasi”. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Rowland Bismark F.P. 2008. “The Influence Of Corporate Fundamental To Its Stock Price In Indonesian Public Companies”. Journal of Economics and Business Vol. 2 No. 2.
Singgih Santoso. 2010. “Statistik Parametrik”. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tony Wijaya. 2009. “Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS”. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Wendy Stubbs dan Colin Higgins. 2015. “Stakeholders’ Perspectives on the Role of Regulatory Reform in Integrated Reporting”. Journal of Business Ethics Vol. 147 No. 3.
Sumber internet:
https://www.integratedreporting.org (diakses pada 21 Mei 2018)
https://www.investing.com (diakses pada 19 Juni 2018)
https://www.unicreditgroup.eu (diakses pada 19 Juni 2018)
https://www.yahoofinance.com (diakses pada 19 Juni 2018)