Wednesday, April 19, 2017

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI -- Seleksi dan Implementasi Sistem

SELEKSI SISTEM DAN
IMPLEMENTASI SISTEM

Disusun Oleh :
Christella Sutjiadi
22214378
Felicia Mariska Hendrikasari
24214148
Indri Ismayati
25214319
Raudatul Munawarah
28214955
Rofi Rosdiani
29214711
Sania Karaman
29214995

Kelas   : 3EB28
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2016/2017
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji  dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana berkat rahmat dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Analisis Perancangan Sistem Informasi Akuntansi yang berjudul “Seleksi Sistem dan Implementasi Sistem”.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih terdapat banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak baik dari dosen pengajar maupun dari teman-teman saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini, dan agar dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb








       Bekasi, 7 April 2017


                                                                                                                                                                                                                            Penyusun













Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................................ 3
Bab I     PENDAHULUAN.............................................................................................. 4
              1.1     Latar Belakang........................................................................................... 4
              1.2     Rumusan Masalah...................................................................................... 4
              1.3     Tujuan Penulisan........................................................................................ 4
              1.4     Manfaat Penulisan...................................................................................... 4
Bab II    PEMBAHASAN................................................................................................ 5
              2.1     Penyedia Teknologi  ................................................................................. 5
              2.2     Keputusan Membeli, Menyewa atau Sewa Beli........................................ 5
              2.3     Langkah-Langkah Menyeleksi dan Memilih Sistem................................. 6
2.4     Menerapkan Rencana Implementasi  ....................................................... 8
              2.5     Kegiatan Implementasi  ............................................................................ 9
2.5.1        Pemilihan dan Pelatihan Personil....................................................... 9
2.5.2        Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras & Lunak.............. 9
2.5.3        Pemrograman dan Pengetesan Program............................................. 9
2.5.4        Pengetesan Sistem............................................................................ 10
2.5.5        Konversi Sistem............................................................................... 10
2.6     Tindak Lanjut Implementasi  ................................................................. 13
Bab III  KESIMPULAN................................................................................................ 14
Daftar Pustaka................................................................................................................. 14


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Suatu sistem yang telah dianalisis dan didesain tidak dapat bermanfaat jika belum diimplementasikan, sebelum diimplementasikan suatu desain sistem yang telah dibuat perlu dilakukan seleksi. Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem. 
Jika sistem telah lulus dalam tahap seleksi maka tahap selanjutnya adalah tahap implementasi. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.

1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :
1.      Bagaimana penyedia teknologi dalam seleksi sistem?
2.      Bagaimana keputusan membeli, menyewa atau sewa beli?
3.      Bagaimana langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem?
4.      Bagaimana menerapkan rencana implementasi?
5.      Bagaimana kegiatan implementasi?
6.      Bagaimana tindak lanjut implementasi?

1.3         Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas ,maka tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui  penyedia teknologi dalam seleksi sistem
2.      Untuk mengetahui keputusan membeli, menyewa atau sewa beli
3.      Untuk mengetahui langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem
4.      Untuk mengetahui penerapan rencana implementasi
5.      Untuk mengetahui kegiatan implementasi
6.      Untuk mengetahui tindak lanjut implementasi

1.4         Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yakni dapat menambah ilmu pengetahuan dan  wawasan bagi penulis maupun pembaca berupa pengetahuan teoritis mengenai seleksi sistem dan implementasi sistem serta dapat menjadi bahan referensi untuk menyempurnakan penulisan lanjutan yang bersifat sejenis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Penyedia Teknologi
Terdapat beberapa Penyedia teknologi, diantaranya :
1.    Pabrik Perangkat Keras
2.    Perusahaan Perangkat Lunak
3.    Original Equipment Manufacturer (OEM), Value Added Remarketer (VAR) dan Independent Sales Organization (ISO)
4.    Rumah sistem (System House) dan turnkey sustem
5.    Konsultan (Consultant )
6.    Kontraktor program mandiri ( Independent Program Contractor /IPC )
7.    Biro Jasa (Service Bureaus
8.    Dealer
9.    Toko Komputer
Keterangan :
a)    OEM (Original Equipment Manufacturer ) adalah :
Penjual yg membeli dari perusahaan lain dgn volume besar, kemudian menambah nilai gunanya & dijual kembali secara eceran. Umumnya OEM tidak menambah daya guna berdasarkan pesenan seseorang, tetapi atas dasar permintaan pasarluar.
b)      Istilah lain dari OEM adalah VAR
ISO hampir sama dengan O EM atau VAR, bedanya :
OEM atau VAR menambah guna suatu produk dengan menambahkan perangkat lunak
buatan sendiri ISO menambahkan nilai tambah berupa perangkat lunak yang dibeli dari perusahaan perangkat lunak lain.
c)    Rumah Sistem (Systems house )
Perusahaan yang bertindak seperti taylor atau tukang jahit yang menerima pesanan dari customer. Penjahit akan mengukur pesanan yg diterima, memberikan saran model-modelnya, memotong kainnya, dan menjahitkan untuk pemesan sesuai
pesanan. Rumah sistem dapat menerima pesanan berupa :
1)      Sistem Total ( Total systems atau Turnkey System)
2)      Sebagian potongan sistem
d)   Turnkey Systems
Sistem putar-kunci adalah sistem yg lengkap. Dengan sistem yg lengkap pemesan sistem dapat langsung memutar kuncinya (turnkey) dan sistem langsung bekerja. Berbeda dgn O EM yg hanya menambahkan perangkat lunak berdasarkan pasar luas, pada Turnkey systems, sistem akan menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan pesanan seseorang.

2.2         Keputusan Membeli, Menyewa atau Sewa Beli
Pertimbangan dari membeli, menyewa, atau sewa beli (leasing ) untuk mendapatkan perangkat keras atau perangkat lunak dari dana perusahaan & pertimbangan pajak.
2.3         Langkah-Langkah Menyeleksi dan Memilih Sistem
Langkah-langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :
1)      Memilih penyedia teknologi
Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokan dalam empat kategori sebagai berikut :
a.       Perangkat keras yang sifatnya umum
b.      Perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi
c.       Perangkat lunak yang sifatnya umum
d.      Perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi
Tidak semua penyedia produk dapat memenuhi kebutuhan ini. Harus memiliki pedoman untuk menentukan jenis penyedia produk mana yang tepat untuk masing- masing kategori kebutuhan teknologi ini.
2)      Meminta proposal dari penjual
Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilh, maka analis sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih ini. Evaluasi proposal dari vendor:
a.      Desk Checking Proposal Element
b.      Technical Performance Criteria Comparisons
·         Software Technical Performance Criteria Comparisons
·         Software Technical Performance Criteria Comparisons
c.       General Performance Criteria Comparisons
d.      Benchmark & Simulation Test
e.       Single Vendor vs Multiple Vendor
f.        Price & Contract Negotiations
g.      Acquisition & Financing Methods
h.      Cost Effectiveness Analysis of GSD Alts
3)      Menyaring penjual
Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai dengan yang diinginkan di RFP. Oleh karena itu, semua proposal yang masuk perlu diperiksa terlebih dahulu untuk menentukan penjual mana yang memenuhi syarat. Demo ini disebut juga dengan istilah benchmark. Kinerja dari benchmark menunjukan indikasi sejauh mana perangkat keras atau perangkat lunak telah berfungsi sesuai dengan yang dibutuhkan. Benchmark merupakan teknik pengetesan yang terbatas. Teknik ini tidak mencerminkan semua kebutuhan yang diinginkan, hanya terbatas pada pengetesan kecepatan saja. Factor-faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah ujud dari perangkat kerasnya, modelnya, ujud tampilan lunak, kemudahan operasi perangkat lunak, dukungan purna jual dan lain sebagainya.
4)      Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan dirangking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum melakukan ini, perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan dan cara pemberian nilainya, supaya evaluasi ini tidak bias. Analis tingkat tertimbang merupakan teknik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proposal. Teknik ini menggunakan penimbang atau bobot untuk masing – masing faktor yang akan dinilai. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam mengevaluasi perangkat keras yang ditawarkan oleh penjual adalah sebagai berikut :
a.       Ketahanan
Penilaian terhadap ketahanan suatu produk dapat dilakukan dengan cara mengetesnya dengan suatu program iterasi dalam jangka waktu proses tertentu.
b.      Kecepatan proses
Penilaian ini dapat dilakukan dengan benchmark test.
c.       Bentuk
Cara penilaian ini adalah dengan melihat secara langsung ujud dari perangkat kerasnya.
d.      Harga
Cara penilaian ini adalah dengan melihat harga yang ditawarkann dalam proposal.
e.       Kompatibilitas
Merupakan kesesuaian dnegan perangkat keras pembanding lainnya. Perangkat keras pembanding ini dapat berupa perangkat keras tertentu yang dijadikan sebagai standar atau perangkat keras yang sudah dimliki oleh perusahaan yang akan tetap digunakan. Cara penilaian ini adalah dengan menjalankan program aplikasi yang beroperasi dengan baik diperangkat pembanding keperangkat keras yang akan di uji.
f.        Modularitas
Merupakan kemudahan dari perangkat keras untuk dikembangkan dikemudian hari. Cara penilaian ini dengan melihat dan meminta pendapat dari oranglain yang sudah menggunakan perangkat keras tersebut.
g.      Pengendalian perangkat keras
Merupakan pengendalian yang sudah terpasang (built in) didalam perangkat kerasnya. Cara penilaian ini adalah dengan mencoba langsung perangkat keras untuk pengendalian yang diinginkan.
h.      Skedul pengiriman
Penilaian ini merupakan penilaian terhadap ketepatan pengiriman sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan. Cara penilaian ini adalah dengan melihat pengalaman dari orang lain yang pernah membeli perangkat keras dari penjual yang sama.
i.        Pendukung dan jaminan purna jual
Yang termasuk dari faktor – faktor ini sebagai berikut :
·         Pelatihan
·         Dokumentasi manual yang lengkap
·         Bantuan instalasi dan operasi
·         Pengetesan
·         Garansi
·         Fasilitas penggantian selama perbaikan dan jaminan suku cadang
·         Perawatan dan reparasi
·         Reputasi penjual
·         Pengalaman penjual
·         Kondisi keuangan penjual
5)      Membuat kontrak
Tujuan kontrak adalah untuk membuktikan siapa yang bersalah jika terjadi perselisihan atau beda pendapat dikemudian hari dan tindakan – tindakan apa saja yang harus dilakukan. Hal yang perlu tercantum di kontrak :
·         Jaminan garansi kerja
·         Kewajiban-kewajiban akibat putus kontrak
·         Penalti jika terjadi kegagalan
·         Cara pembayaran
·         Pengaturan-pengaturan lain

2.4         Menerapkan Rencana Implementasi
Implementasi sistem merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan. Dengan penerapan sistem yang dirancang, hasilnya dapat dioperasikan dan digunakan secara optimal sesuai kebutuhan.
Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah berikut :
a.       Menerapkan rencana implementasi
b.       Melakukan kegiatan implementasi
c.       Tindak lanjut implementasi

Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, maka suatu rencana implementasi perlu direncanakan secara matang. Dengan demikian, rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem.
Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan. Dalam tahap ini biaya yang dibutuhkan dikalkulasi dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya inilah yang digunakan untuk kendali terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu   implementasi. Gantt chart dapat digunakan untuk menggambarkan waktu yang direncanakan untuk kegiatan implementasi.




2.5         Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang sudah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah :
1)      Pemilihan dan pelatihan personel
2)      Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
3)      Pemrograman dan Pengetesan Program
4)      Pengetesan Sistem
5)      Konversi Sistem

2.5.1   Pemilihan dan Pelatihan Personil
Personil disiapkan dengan terlebih dahulu memberikan pelatihan dalam bentuk ceramah/seminar, pelatihan secara prosedural maupun tutorial mengenai sistem informasi sesuai fungsi tugasnya. Tujuannya adalah agar para personil mengerti dan menguasai operasi sistem dan cara kerja sistem serta apa saja yang diperoleh dari sistem. Pemilihan personil dilakukan melalui 2 sumber, yaitu: dari personil yang telah ada dalam organisasi atau personil baru yang berasal dari luar organisasi.
Pemilihan karyawan dari dalam organisasi memiliki pertimbangan sebagai berikut:
a.       Menstransfer karyawan yang ada keposisi yang baru umumnya lebih mudah dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari luar.
b.      Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari perusahaan, sedang karyawan yang baru masih membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajarai cara-cara perusahaan beroperasi.
c.       Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik, khususnya jika menduduki posisi disistem yang baru.
Adapun personil-personil yang dibutuhkan dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) bagian tugas yaitu:
a.       Tugas-tugas input-output data.
b.      Tugas-tugas operasi
c.       Tugas-tugas pemrograman
d.      Tugas-tugas analisis system.

2.5.2   Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras & Perangkat Lunak (Menyiapkan Fasilitas Fisik)
Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih harus diperhitungkan. Persiapan fisik ini meliputi: AC untuk mengatur temperatur ruangan, penerangan-penerangan yang cukup, pendeteksi kebakaran, penyedia alat telekomunikasi dll. Langkah selanjutnya adalah menginstalasi perangkat keras & lunak.

2.5.3   Pemrograman dan Pengetesan Program
Rancangan program (p.lunak) yang sudah dibuat sebelumnya perlu dilakukan pemrograman. Pemrograman merupakan kegiatan menulis program yang akan dieksekusi oleh komputer. Pemrograman dilakukan oleh Programmer dengan menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan.
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan. Oleh karena itu program harus dites/diuji terlebih dahulu untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak pengembang untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah data pada sistem baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila diperlukan maka tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak pengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing)

2.5.4   Pengetesan Sistem
Tes sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan atau hubungan antar komponen dari SI. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen / komponen- komponen SI telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

2.5.5   Konversi Sistem
Konversi Sistem adalah perubahan sistem saat ini ke bentuk operasi aplikasi yang baru yang lebih baik. Penggunaan konversi sistem tidak dapat sembarangan,banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Kesalahan atau ketidak tepatan dalam pelaksanaan konversi sistem dapat mengakibatkan gangguan dalam operasional usaha yang dapat berakibat pada kerugian perusahaan tersebut.
Menurut James A. O’Brien (2006) mengatakan bahwa operasi awal dari sistem bisnis yang baru, dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi dari penggunaan sistem yang ada saat ini ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik.
Metode konversi dapat mempermudah pengenalan teknologi informasi yang baru ke dalam organisasi. Empat bentuk utama dari konversi sistem mencakup:
·         Konversi langsung (Direct Conversion)
·         Konversi parallel (Parallel Conversion)
·         Konversi bertahap (Phase-In Conversion)
·         Konversi pilot (Pilot Conversion)
1)      Konversi langsung  ( Direct conversion )
Dilakukan dgn mengganti sistem lama langsung dgn sistem baru.Disebut juga  :
·         Pendekatan pemotongan langsung (direct cutover)
·         Pendekatan cold turnkey
·         Pendekatan  abrupt  cutover
Konversi ini biasanya dilakukan dengan  memilih  periode waktu bisnis tertentu. Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut pendekatan cold turkey. Apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama. Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :
·         Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain.
·         Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai.
·         Sistem yang barn bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.
·         Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut tidak berarti.
Kelebihan konversi langsung adalah harganya yang relatif tidak mahal. Sedangkan kelemahannya yaitu :
·         Mempunyai risiko kegagalan yang tinggi
·         Apabila konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas pengujian dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting.
2)      Konversi Paralel
Dilakukan dengan mengoperasikan  sistem yang baru bersama dengan sistem yg lama dalam suatu  periode tertentu. Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama beroperasi hingga tim pengembangan proyek dan manajemen pemakai akhir (end-user) setuju untuk mengubah secara keseluruhan ke sistem baru. Selama waktu tersebut, operasional dan hasil dari kedua sistem dibandingkan dan dievaluasi. Kesalahan dapat diidentifikasi dan dikoreksi, dan masalah operasional dapat diselesaikan sebelum sistem lama ditinggalkan. Cara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus.
Kelebihan  dari konversi ini adalah memberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru. Sedangkan kelemahannya, yaitu :
·         Besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut.
·         Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang-orang pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai.
3)      Konversi Pilot
Dilakukan apabila beberapa sistem sejenis akan diterapkan pada beberapa area yang terpisah (departemen, cabang atau divisi ). Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain.
Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah.
Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasi saja yang mencoba mengembangkan sistem baru. Kalau metode phase-in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi.


4)      Konversi Bertahap
Konversi bertahap biasa disebut stepped conversion, stage conversion dan pendekatan potongan bertahap (phased cut over approach). Tahap konversi system dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a)      Konversi Dokumen Dasar
b)      Konversi File.
Konversi dari file system lama menuju file elektronis system baru dan dapat dilakukan sebagai berikut:
·         Konversi dari file computer lama kefile computer yang baru.
·         Konversi dari data dicatatan manual ke file computer.
Pendekatan ini dilakukan dgn menerapkan masing-masing modul sistem yg berbeda  secara urut. Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Dengan metode Konversi Phase-in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang secara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. la menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. Untuk menggunakan metode phase-in, sistem harus disegmentasi.
Kelebihan konversi bertahap terletak pada kecepatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimalisir, dan sumber-sumber pemprosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas.
Sedangkan kelemahan konversi ini yaitu :
·         Sistem baru diimplementasi beberapa kali, sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem yang lama.
·         Sistem harus disegmentasi.
·         Perlu biaya tambahan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama
·         Daya terapnya terbatas, proses implementasi membutuhkan waktu yang panjang.
Contoh Kasus Konversi Sistem Informasi
Penerapan sistem berbasis komputer biasanya harus dikaitkan dengan sistem lama yang telah digunakan sebelumnya. baik yg berbasis manual maupun komputer. Hal ini dikarenakan teknologi berkembang dengan pesat. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan strategi untuk konversi sistem lama ke baru. Terdapat beberapa strategi yang sering digunakan untuk mengkonversi sistem lama ke sistem baru yaitu serentak, paralel, bertahap dan percontohan. Kabupaten Kulon Progo telah menerapkan sistem informasi berbasis komputer di semua puskesmas pada tahun 2005 dengan memakai aplikasi transaksi kunjungan rawat jalan puskesmas dengan sifat single user. Pada tahun 2008 Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo menetapkan penggunaan aplikasi baru dengan sifat multi user. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses konversi adalah kemampuan petugas puskesmas yang mempunyai tingkat kemampuan dalam query dari database yang ada serta menangani troubleshooting hardware maupun jaringan. Selain itu juga dukungan dari kabupaten dalam membantu puskesmas jika ada masalah dalam sistem informasi puskesmas. Komitmen kepala organisasi baik di tingkat dinas kesehatan maupun puskesmas merupakan hal yang penting dalam tahap konversi. Komitmen akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan konversi. Ketersediaan sarana komputer di puskesmas serta kemudahan instalasi berpengaruh terhadap konversi. Keluaran aplikasi IHIS masih belum memenuhi kebutuhan dari pengguna.
Kesimpulan yang diperoleh adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konversi sistem informasi puskesmas dipengaruhi oleh kemampuan petugas pengelola pengelola sistem informasi baik di dinas kesehatan kabupaten maupun puskesmas dalam hal instalasi, penanganan kerusakan atau error serta pengelolaan jaringan juga dukungan organisasi yaitu komitmen kepala dinas maupun kepala puskesmas. Faktor yang lain adalah ketersediaan sarana komputer, kemudahan instalasi dan kemudahan pemakaian serta keluaran yang sesuai dengan pengguna.

2.6         Tindak Lanjut Implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru
diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan
sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan
sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi
pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam
jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan
user.














BAB III
KESIMPULAN

Tahap setelah mendesain sistem adalah tahap seleksi sistem dan implementasi sistem. Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Langkah-langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh analis sistem yaitu memilih penyedia teknologi, meminta proposal dari penjual, menyaring penjual, mengevaluasi penjual yang lolos saringan, membuat kontrak.
Implementasi sistem merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan. Tahap implementasi sistem terdiri dari menerapkan rencana implementasi, melakukan kegiatan implementasi dan tindak lanjut implementasi. Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Kegiatan implementasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
·         Pemilihan dan pelatihan personel
·         Pemilihan Tempat dan Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
·         Pemrograman dan Pengetesan Program
·         Pengetesan Sistem
·         Konversi Sistem
Dalam tahap tindak lanjut implementasi dilakukan pengetesan penerimaan
sistem. Pengetesan dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam
jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan
user.



DAFTAR PUSTAKA
cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/45953/Seleksi+Sistem.pdf





VERSI WORD


No comments:

Post a Comment